Usai Tanam Investasi Semikonduktor di Vietnam, Joe Biden Ingin Ajak Jokowi ke Gedung Putih
Senin 11-09-2023,21:31 WIB
Jokowi bersalaman dengan Joe Biden di KTT G20 India.--Youtube/Sekretariat Presiden
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Presiden Amerika Serikat Joe Biden berencana untuk mengunjungi Vietnam demi menjalin hubungan bilateral antara kedua negara.
Dalam kunjungannya, Biden kabarnya akan membawa beberapa perusahaan semikonduktor dan digital terkemuka Amerika, termasuk Intel, GlobalFoundries, dan Google.
Rencana pertemuan ini dinilai sebagai komitmen Amerika Serikat untuk meningkatkan peran global Vietnam dalam berbagai segmen industri semikonduktor.
Investasi tersebut juga dinilai sebagai strategi AS untuk mengurangi risiko terkait industri semikonduktor yang dapat meningkatkan ketegangan antara AS dan Tiongkok, termasuk dalam konteks perdagangan dan isu-isu terkait Taiwan.
Beberapa eksekutif senior dari perusahaan-perusahaan seperti Google, Intel, Amkor, Marvell, GlobalFoundries, dan Boeing diharapkan akan menjadi peserta dalam pertemuan tersebut.
Namun, hingga saat ini, perusahaan-perusahaan tersebut belum memberikan tanggapan resmi terkait rencana kunjungan ini.
Semikonduktor menjadi salah satu fokus utama dalam kunjungan Biden ke Hanoi.
Beberapa perusahaan yang akan hadir dalam pertemuan ini telah melakukan investasi di Vietnam sebelumnya.
Sebagai contoh, Intel memiliki pabrik senilai USD1,5 miliar di Vietnam selatan yang digunakan untuk perakitan, pengemasan, dan pengujian cip.
Pabrik ini merupakan yang terbesar dalam jaringan global Intel, dan perusahaan memiliki rencana untuk memperluasnya.
Amkor juga sedang membangun pabrik besar yang canggih di dekat Hanoi untuk perakitan dan pengujian semikonduktor.
“Pabrik canggih untuk merakit dan menguji komponen semikonduktor,” ungkap Menteri Keuangan AS Janet Yellensaat, Minggu (10/9) lalu.
Marvell, perusahaan perancang chip, merencanakan pembangunan pusat "kelas dunia" di Vietnam.
Selain mendorong investasi perusahaan-perusahaan Amerika di Vietnam, Vietnam juga memiliki ambisi untuk mengembangkan pabrik atau fasilitas pembuatan chip sendiri.
GlobalFoundries, yang mengkhususkan diri dalam pembuatan sirkuit terintegrasi pada wafer untuk ponsel pintar, mobil, dan aplikasi lainnya, menjadi salah satu pemain utama dalam hal ini.
Vietnam memiliki posisi penting sebagai eksportir utama telepon pintar dan produk elektronik, dan hal ini akan semakin diperkuat dengan kunjungan Biden dan peningkatan kerja sama bilateral.
Sebelumnya, pada September 2023, Presiden Biden tidak dapat memenuhi undangan Presiden Joko Widodo untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.
Sebagai gantinya, Wakil Presiden AS, Kamala Harris, mewakili negara tersebut dalam acara tersebut.
Namun, Biden menantikan pertemuan dengan Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral yang dijadwalkan akan berlangsung di Gedung Putih, Washington DC pada November 2023.
"Presiden Biden menantikan kedatangan Presiden Jokowi di Washington untuk pertemuan bilateral di Gedung Putih November ini," berikut keterangan Gedung Putih, Minggu (10/9).
Dalam sebuah siaran pers yang dirilis oleh Gedung Putih, Biden mengungkapkan bahwa ia menantikan kedatangan Presiden Jokowi untuk pertemuan bilateral di Gedung Putih pada bulan November tersebut.
Selain itu, Biden juga menyambut kehadiran Jokowi dalam pertemuan APEC Economic Leaders' Week yang akan diselenggarakan di San Francisco, California, pada 12 hingga 18 November 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Biden mengucapkan selamat kepada Presiden Jokowi atas kepemimpinan Indonesia dalam memimpin ASEAN sepanjang tahun 2023 dan atas kesuksesan penyelenggaraan KTT G20 pada tahun 2022 yang dipimpin oleh Indonesia.
Pertemuan antara Biden dan Jokowi berlangsung selama KTT G20 ke-18 di New Delhi pada tanggal 9 hingga 10 September 2023.
Kunjungan Jokowi ke KTT G20 ini berlangsung sehari setelah Indonesia sukses menyelenggarakan KTT ASEAN ke-43 di Jakarta pada tanggal 5 hingga 7 September 2023.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: