Kriteria Cawapres Prabowo Menurut Pakar: Punya Pengalaman di Pemerintahan

Kriteria Cawapres Prabowo Menurut Pakar: Punya Pengalaman di Pemerintahan

Prabowo bela Jokowi soal pernyataan Rocky Gerung-@prabowo-Instagram

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pakar politik dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Fahrul Muzaqqi, menganggap diskursus soal bakal cawapres Prabowo Subianto di Pilpres nanti adalah proses kompleks.
 
Menurutnya, masing-masing partai dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang telah mendukung Prabowo akan mengajukan kandidat calon wakil presiden.
 
Ada beberapa pertimbangan, kata dia, yang harus diambil oleh Partai Gerindra dan Prabowo dalam memilih calon wakil presiden.
 
Pertama, calon wakil presiden yang dipilih harus memiliki pengalaman dan keahlian dalam pemerintahan.
 
Kedua, sosok calon wakil presiden juga harus mampu memberikan dorongan yang kuat untuk memenangkan Pilpres 2024.
 
 
Menurut Fahrul, dukungan dari tiga partai besar akan memudahkan Prabowo dalam menemukan calon wakil presiden, sehingga peluang kemenangannya akan semakin besar.
 
Hal ini berarti terdapat tiga syarat yang harus dipenuhi oleh calon wakil presiden Prabowo, yaitu dukungan dari partai-partai pengusung dengan basis massa yang solid.
 
Sebagai dosen ilmu politik, Fahrul memprediksi bahwa dari tiga kriteria tersebut, peluang kemenangan Prabowo akan lebih besar jika ia memilih calon wakil presiden dari Partai Golkar.
 
Hal itu karena sejauh ini Golkar memiliki jumlah kursi terbanyak dan sudah berpengalaman dalam pemilu.
 
"(Golkar) sudah teruji menghadapi setiap pemilu di Indonesia," kata Fahrul, Kamis (17/8).
 
 
Fahrul menambahkan, calon wakil presiden dari Partai Golkar kemungkinan akan lebih diterima oleh seluruh partai koalisi.
 
Apalagi, jika mengingat asal-usul Prabowo yang berasal dari Golkar.
 
Namun, Fahrul juga mengingatkan bahwa jika Prabowo memilih calon wakil presiden dari partai lain, ada potensi bahwa dukungan dari tingkat akar rumput dan pengurus daerah mungkin tidak solid atau kurang kuat.
 
Oleh karena itu, ia menilai keputusan ini harus diambil dengan hati-hati oleh Prabowo dan Gerindra, terutama karena Prabowo memiliki tekad untuk tidak kalah lagi setelah tiga kali kalah dalam pemilihan presiden sebelumnya.
 
"Prabowo dipastikan tidak ingin kalah lagi," ujarnya.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: