Budiman Sudjatmiko: Prabowo Akui Terlibat Penculikan Sejumlah Aktivis, Tapi...

Budiman Sudjatmiko: Prabowo Akui Terlibat Penculikan Sejumlah Aktivis, Tapi...

Prabowo Subianto saat masih menjabat Danjen Kopassus.--Istimewa

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pada Rabu (26/7), Politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, mengungkapkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengaku telah melakukan penculikan terhadap para aktivis pada tahun 1997-1998.
 
Sebanyak 13 korban penculikan yang terjadi pada masa itu hingga kini masih hilang.
 
Budiman Sudjatmiko menyampaikan pengakuannya dalam program Gaspol!, yang disiarkan melalui YouTube Kompas.com.
 
Ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2002, bersama salah satu korban penculikan yang telah dipulangkan, Nezar Patria, ia berbicara dengan Prabowo dan menanyakan tentang nasib para korban penculikan.
 
Menurut Budiman, Prabowo mengakui bahwa ia memang terlibat dalam penculikan para aktivis, tetapi ia telah memulangkan semua korban ke rumah mereka masing-masing.
 
 
Namun, ada beberapa aktivis lain yang belum ditemukan hingga saat ini, dan Prabowo mengaku tidak mengetahui nasib mereka.
 
"'Saya tidak tahu kenapa sebagian tidak pernah kembali ke rumah. Tapi yang saya ambil saya sudah lepaskan semua'," ujar Budiman menirukan perkataan Prabowo.
 
Peristiwa penculikan ini terjadi pada tahun 1997-1998 ketika Prabowo masih menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.
 
Kopassus membentuk tim kecil bernama Tim Mawar yang bertugas melakukan operasi penculikan.
 
Tim Mawar ini dibentuk sebagai respons terhadap peristiwa pada 27 Juli 1996, ketika para preman didukung tentara merampas kantor dan menyerang simpatisan yang mendukung Megawati di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
 
 
Tim Mawar bertugas untuk mendeteksi kelompok radikal, pelaku aksi kerusuhan, dan teror.
 
Pada 18 Januari 1998, terjadi ledakan di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, yang membuat Tim Mawar semakin berpengaruh dalam urusan keamanan.
 
Mereka menyusun rencana untuk menangkap sejumlah aktivis yang dicurigai terlibat dalam insiden ledakan bom tersebut.
 
Budiman menyebut pertemuan di tahun 2002 itu sebagai kali pertama dirinya bertemu dengan Prabowo.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: