Ini Alasan Prabowo Beli Jet Tempur Bekas dari Qatar

Ini Alasan Prabowo Beli Jet Tempur Bekas dari Qatar

Menhan RI Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri sekaligus Menteri Negara Urusan Pertahanan Qatar Khalid bin Muhammad Al-Attiyah.--Website Resmi Fraksi Partai Gerindra - DPR RI

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pertanyaan seputar pembelian Pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar langsung menjadi sorotan saat Prabowo Subianto menggelar konferensi pers pada Kamis (15/6).
 
Para jurnalis dengan antusias mencoba mendapatkan jawaban dari Prabowo mengenai alasannya memilih Mirage 2000-5 dari Qatar daripada F-16 yang telah teruji kualitasnya.
 
Dengan nada humor, Prabowo pun menjawab, "Karena tidak ada yang mau jual, sayang."
 
Prabowo Subianto mengaku sudah berupaya mencari jet tempur bekas ke berbagai negara.
 
Namun, kata dia, upaya tersebut terkendala oleh situasi konflik di Ukraina, sehingga tidak ada negara yang bersedia menjualnya kepada Indonesia.
 
 
Prabowo mengatakan telah berkomunikasi dengan Yunani untuk membeli F-16 mereka.
 
Ia bahkan mengirim surat ke Mesir untuk meminta bantuan Amerika Serikat.
 
"Saya tulis surat ke Mesir saya minta dari Amerika, tidak ada harus beli yang baru, kalau beli yang baru, sama juga 5 tahun baru operasional ya," jawabnya.
 
Pembelian 12 unit pesawat Mirage 2000-5 bekas dari Qatar sendiri dilakukan untuk mengisi kesiapan tempur TNI Angkatan Udara (AU) akibat banyaknya pesawat tempur yang sudah melewati masa pakai.
 
Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan, Brigjen Edwin Adrian Sumantha, menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil karena Indonesia membutuhkan alutsista pesawat tempur yang bisa segera dioperasikan.
 
 
"Banyak pesawat tempur TNI AU yang habis masa pakainya,” ujar Edwin.
 
Meskipun pesawat Mirage 2000-5 yang dipesan memiliki usia yang sudah tua, beberapa di antaranya bakal diperbarui.
 
Sementara itu, pengiriman pesawat baru akan dilakukan 24 bulan setelah kontrak efektif.
 
Selain pesawat Mirage 2000-5, Kementerian Pertahanan juga sedang menjajaki pembelian pesawat tempur Dassault Rafale dari Perancis dan F-15EX dari Amerika Serikat, dengan unit yang direncanakan baru tiba tahun depan.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: