Negaranya Disanksi Amerika Cs, Menlu Rusia Malah Tantang Balik: Lawan Hegemoni AS!
Rabu 07-06-2023,11:21 WIB
Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia.--kremlin.ru
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menyatakan bahwa negaranya berada di garis depan perlawanan global terhadap hegemoni Amerika Serikat (AS).
Dalam kunjungannya ke Tajikistan pada hari Senin kemarin, Lavrov mengungkapkan bahwa korps diplomatik Rusia akan meningkatkan keterlibatannya secara global selama periode kekacauan yang terjadi setelah runtuhnya Uni Soviet.
Lavrov menjelaskan bahwa selama beberapa tahun terakhir, Rusia telah kembali aktif di Afrika dan Amerika Latin.
Mereka memiliki tekad kuat untuk tidak pernah menerima "aturan" yang diberlakukan oleh Washington, yang peran AS dalam dunia internasional semakin berkurang dan semakin banyak negara yang kecewa terhadapnya.
Lavrov menekankan hal ini, mengutip dari RT News pada Rabu (7/6).
Menurut Lavrov, "tatanan berbasis aturan" yang didukung oleh AS rentan terhadap inkonsistensi, terutama ketika negara-negara mencoba untuk menentukan kebijakan mereka sendiri.
Dia menambahkan bahwa Rusia berada di garis depan dalam melawan tekanan dari Barat, meskipun AS dan sekutunya mencoba menyanksi dan mengisolasi Moskow.
"Dalam praktiknya, mereka tidak berhasil memisahkan Rusia dari komunitas internasional," tambah Lavrov.
Lavrov juga mengkritik kebijakan luar negeri AS yang bertujuan untuk menciptakan destabilisasi di berbagai wilayah dunia.
Hal itu, menurut dia, dimaksudkan agar AS dapat mengambil keuntungan dalam situasi yang sulit dengan dalih memerangi terorisme dan memberikan keamanan.
Menurut Lavrov, ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh AS untuk memaksa negara-negara lain untuk tunduk pada kehendaknya.
Komentar Lavrov tersebut disampaikan saat berbicara dengan pasukan Rusia di pangkalan militer Dushanbe, Tajikistan.
Pangkalan ini merupakan salah satu dari beberapa fasilitas militer yang dioperasikan oleh Moskow di luar wilayah Rusia.
Lavrov juga menegaskan bahwa baik mereka yang bekerja untuk Rusia dengan mengenakan jas diplomatik maupun yang membawa senjata akan terus melawan intrik yang dilakukan oleh AS.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: