Soal Penjodohan Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024, Demokrat Nyeletuk: 'Parpol Mana yang Mau Dukung?'

Soal Penjodohan Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024, Demokrat Nyeletuk: 'Parpol Mana yang Mau Dukung?'

Jokowi, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.-Foto: Disway-

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Juru bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengomentari isu penjodohan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres dan cawapres pada Pilpres 2024.

Ia mempertanyakan kesiapan kedua figur tersebut jika memang ingin maju sebagai petarung dalam pesta demokrasi periode mendatang. Dalam hal ini, Herzaky menyinggung soal siapa parpol yang bakal mendukung duet Prabowo dan Ganjar.

"Kalau kami ingin tahu aja dulu presidential thresholdnya sudah lolos belum, parpol mana yang mengusung?," kata Herzaky kepada wartawan, dikutip Kamis, 16 Maret 2023.

BACA JUGA:Jokowi Disebut Tengah Ladeni Usulan Penjodohan Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024

Herzaky lantas mencontohkan Anies Baswedan sebagai figur yang sudah pasti akan bertarung pada Pilpres 2024. 

Sebab, mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden setelah diusung oleh tiga partai dalam Koalisi Perubahan, yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS.

"Karena kalau kami Anies sudah jelas ada NasDem, Demokrat, PKS 28 persen, misal ada Pak Ganjar-Prabowo bersanding dan bersama ya kita tunggu saja kan belum ada siapa yang usung, kalau sudah ada yang usung baru kita bicara," paparnya.

Ia pun mempertanyakan kembali terkait dukungan kepada Ganjar Pranowo. Pasalnya, sampai saat ini ia belum juga dideklarasikan sebagai capres oleh kandangnya sendiri, PDIP.

BACA JUGA:Tolak Halus Usulan Jadi Cawapres Prabowo, Respons Ganjar Pranowo: 'Jawa Tengah Masih Banyak PR'

"Apakah benar PDIP usung Ganjar ada Puan kami tidak mau langkahi ini wewenang partai lain. Yang jelas koalisi perubahan satu-satunya koalisi yang sudah di atas presidential threshold 28 sudah punya kejelasan siapa capres yang akan diusung," ujar Herzaki.

Meski demikian, Herzaky mengaku tetap menghormati apabila Gerindra akhirnya memutuskan untuk berkoalisi dengan partai banteng itu.

"Kalau melihat ini kan satu PDIP satu Gerindra kemungkinan PDIP Gerindra bergabung bagus-bagus aja kalau menurut kami," pungkasnya.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya