Warga Garut Kecam Kasus Pengeroyokan 5 Orang Pedagang Jaket Kulit Asal Garut

Warga Garut Kecam Kasus Pengeroyokan 5 Orang Pedagang Jaket Kulit Asal Garut

Lima orang warga Garut di tuduh penculik anak dan dikeroyok --istimewa

Kegiatan santunan saat mudik tahunan, menjadi relawan bencana sering dilakukan, bahkan menampung warga yang baru pertama kali merantau ke kota.

Jika paguyuban warga Garut yang merantau ke kota solid, menurutnya akan menimbulkan keamanan dan sikap saling melindungi satu sama lain.

"Meski mengadu nasib di daerah orang, setelah pulang ke Garut, tak jarang para perantau ini turut berkontribusi di daerah dengan membuka lapangan pekerjaan baru,” tutur Dia.

Deden berharap, pemerintah daerah Garut turut memperhatikan dan tidak mendiskriminasi warganya yang berada di luar daerah Garut.

BACA JUGA:5 Manfaat Buah Alpukat untuk Kesehatan Organ Dalam Tubuh Manusia

"Kami mengecam tindakan kekerasan apapun yang menimpa warga Garut khususnya dan umumnya warga Indonesia, kami meminta polisi untuk mengusut sampai tuntas kasus ini agar tidak terjadi lagi,” tuturnya.

Kelima warga Garut yang menjadi korban kekerasan ini antara lain, Yusep Maulana (51) tahun, Dadang Wahyudin 49 tahun, Taufik Lubis (47), Asep Erwin (48) warga Kecamatan Sukawening dan Lucky Wanda Rivana (30) warga Kecamatan Pangatikan Kabupaten Garut.

Para korban juga diketahui telah diberi uang pengganti dengan nominal Rp 30 juta oleh pemerintah setempat atas kerugian yang korban alami.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: