JELAS! Baru Jadi Pengacara Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Langsung Kena Pepet Pejabat Berbintang: Diajak Makan, Pagi-pagi Ada yang Antar Duit
Kamaruddin Simanjuntak dan Ferdy Sambo.-Foto: Kolase YouTube-
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, meyakini pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD soal adanya 'gerakan bawah tanah' yang berupaya mengintervensi tuntutan jaksa dan hakim kepada Ferdy Sambo.
Pasalnya, Kamaruddin mengaku aksi lobi tu juga terjadi kepadanya saat awal menjadi pengacara keluarga Brigadir J.
Adapun pengakuan tersebut diungkapkan Kamaruddin saat menjadi narasumber di sebuah acara stasiun televisi Indonesia.
Mulanya, ia ditanya soal 'gerakan bawah tanah' dalam perkara pembunuhan Brigadir J yang sempat disinggung Menko Polhukam, Mahfud MD.
BACA JUGA:Penerapan Ditarget Juni 2023, Seperti Apa Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh?
Kamaruddin sendiri mengaku percaya dengan Mahfud. Pasalnya, ia sudah lebih dulu mengalaminya dengan aksi lobi pejabat berbintang agar kasus penembakan Brigadir J tidak terungkap ke publik.
“Pertama, saya percaya dengan apa yang diucapkan oleh Menko Polhukam,” kata Kamaruddin dikutip dari video kanal YouTube Fokus Terkini TVRI, Jumat, 3 Februari 2023.
“Jangankan kepada jaksa dan kepada hakim, gerakan itu sudah lebih dulu saya alami di bulan Juli 2022 di mana para bintang-bintang itu begitu gencarnya melobi saya untuk supaya kasus ini tidak terungkap," ungkapnya.
Kamaruddin awalnya menulis soal kasus penembakan Brigadir J di Facebook. Lima menit kemudian, ada yang meneleponnya dan memberi tahu soal peristiwa tersebut.
“Yang pertama kali menuliskan ini adalah pembunuhan berencana kan adalah saya, sehari atau dua hari sebelum saya menjadi penasihat hukum keluarga. Saya menulis di Facebook bahwa polisi menembak polisi di rumah pejabat utama polisi mudah-mudahan bukan urusan wanitanya polisi," jelas Kamaruddin.
“Lima menit kemudian langsung ada yang menelepon saya bahwa itu adalah Josua. Maka saya katakan ekshumasi atau gali kuburnya, lakukan visum et repertum dan autopsi ulang. Saya belum jadi penasihat hukum, tanggal 12 (Juli) saya udah tahu ini pembunuhan terencana,” sambungnya.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: berbagai sumber