JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sempat membuat heboh dunia internasional beberapa waktu lalu karena mengusulkan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Alasan di balik usulan itu diungkap melalui pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Menurut Muzani, usulan tersebut didasarkan pada masalah ketersediaan pupuk di Indonesia yang semakin menipis.
Rusia dan Ukraina dikenal sebagai negara penghasil pupuk terbesar saat ini dan mereka mengekspor pupuk ke berbagai negara di dunia.
Namun, karena perang antara keduanya, produksi pupuk terganggu, sehingga negara-negara lain mengalami kekurangan bahan baku pupuk.
BACA JUGA: Calhanoglu: Kami akan Melakukan yang Terbaik
"Akibatnya produksi pupuk di Indonesia turun, produksi subsidi pupuk turun, petani sulit, bahan pangan kita jadi mahal," kata Muzani, Sabtu (10/6).
Dampaknya, produksi pupuk di Indonesia menurun, subsidi pupuk berkurang, petani kesulitan, dan harga pangan pun jadi naik.
Selain itu, perang antara Rusia dan Ukraina juga menyebabkan peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) secara global.
Oleh karena itu, kata Muzani, Prabowo Subianto menganggap perdamaian antara Ukraina dan Rusia itu penting, tidak lain supaya kepastian dan ketersediaan pangan di Indonesia dapat terpenuhi.
"Di forum itu Pak Prabowo berpikir bukan hanya tentang perdamaian dunia bisa terjaga. Tapi juga tentang kepastian dan ketersediaan bahan pangan di Indonesia bisa terpenuhi," ucap Muzani.
Usulan perdamaian ini diajukan oleh Prabowo saat menjadi panelis dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura.
Prabowo mengungkapkan bahwa perang Ukraina-Rusia berdampak negatif bagi kehidupan di seluruh dunia, terutama dalam menghadapi tantangan seperti pandemi Covid-19.
Prabowo mengusulkan proposal perdamaian pada forum itu untuk mencegah situasi semakin memburuk, termasuk kerusakan yang lebih parah di Ukraina dan Rusia serta jumlah korban jiwa yang meningkat.
Usulannya meliputi permintaan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, penarikan pasukan 15 kilometer dari titik gencatan senjata, pembentukan pasukan perdamaian oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), dan penggelaran referendum di wilayah demiliterisasi.
Prabowo berharap usulannya untuk menghentikan perang ini dapat disetujui oleh semua negara, dan Indonesia siap menjadi negara pertama yang berkontribusi sebagai pasukan penjaga perdamaian.
"Saya memutuskan bahwa Indonesia akan menjadi negara pertama yang ikut menjadi pasukan penjaga perdamaian," kata Prabowo.
Kategori :