Plesetkan Kata Khilafah, Dede Budhyarto Disindir Ustadz Felix Siauw

Plesetkan Kata Khilafah, Dede Budhyarto Disindir Ustadz Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw-Instagram @felixsiauw-

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Komisaris Independen PT Pelni Dede Budhyarto mendapat banyak kritikan gara-gara memplesetkan kata Khalifah menjadi Khalif*ck.

Melalui akun media sosial Instagram pribadinya, Ustadz Felix Siauw pada Rabu (26/10/2022), juga memberikan sindiran tajam terhadap Dede Budhyarto.

Lewat akun Instagram @felix.siauw, Ustadz Felix Siauw diketahui kerap aktif dalam menggunakan platform tersebut untuk menyampaikan opini pribadinya.

Terkait cuian Dede Budhyarto yang plesetkan kata Khalifah menjadi Khalif*ck, Felix Siauw menyinggung soal kualitas komisaris PT Pelni.

BACA JUGA:Akhirnya! AHY Masuk Nominasi Cawapres, Surya Paloh: Saya Serahkan ke Pak Anies

"Kualitas Komisaris PT. @pelni162 nih," tulis Felix Siauw, dikutip dari fin.co.id, Kamis (27/10).

Unggahan Felix Siauw mendapat 35.8 ribu likes dan 3.710 komentar dari warganet sampai berita ini tayang.

Ssbelumnya, Ketua Majelis Ulama (MUI), KH Cholil Nafis juga mengkritik Dede Budhyarto. Ia menilai Dede Budhyarto tidak sopan dengan memplesetkan kata khilafah menjadi khilaf*ck.

Ada pun plesetan yang dilakukan oleh Dede Budhyarto melalui akun Twitternya. Kiai Nafis mengatakan, dasar negara Indonesia sudah menjadi kesepakatan bersama yakni Pancasila.

BACA JUGA:Benny Tjokrosaputro Dituntut Hukuman Mati, Dinilai Jaksa Rugikan Negara Sampai Triliunan!

Namun dia tidak sepakat jika sampai harus memelesetkan kata Khilafah menjadi khilaf*ck. Sebab Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam.

"Secara pribadi saya tak ingin ada yang mengubah dasar negara menjadi khilafah, imarah, Komunis, dll karena kita sudah sepakat dengan Pancasila," tulis Cholil Nafis, dikutip dari fin.co.id.

"Dan dasar ini sudah sesuai dengan Piagam Madinah yang dipimpin langsung oleh Rasulullah saw," sambungnya melalui akun Instagram pribadinya

Cholil Nafis mengatakan, kurang tepat jika memplesetkan khilafah jadi khilaf*ck. Sebab, khilafah memiliki sejarah dalam Islam.

BACA JUGA:Kartika Sempat Merasa Tak Pantas Jadi Istri Uus: Padahal Dia Anaknya Baik

Kata Ketua MUI Pusat tersebut, Khilafah yang ada dalam sejarah Islam jauh berbeda dengan khilafah yang diusung oleh HTI.

Cholil Nafis menilai, silahkan saja membenci HTI. Tapi kurang tepat jika harus plesetkan kata khilafah menjadi khilaf*ck.

"Soal tak suka HTI yg silahkan aja toh juga sudah dilarang dan dibubarkan di Indonesia. Tapi sepertinya kurang tepat dan tak sopan memelesetkan kata khilafah," kata Cholil.

Kata khilafah yang ada dalam sejarah Islam itu berbeda jauh dengan khilafah yang disematkan oleh HTI. Jadi kalay tak ngerti kosa kata itu tak perlu lompat pagar," tambahnya.

BACA JUGA:Hotman Paris Tegaskan Irjen Teddy Minahasa Siap Ikuti Proses Hukum

"Soal tak setuju dg bacapres tertentu ya main fair aja. Ada aturannya dan ada sopan santunnya. Dan pemilu itu kontestasi dan persaingan. Ya silahkan bersaing dan bermain dengan jujur dan baik aja," jelas Cholil.

"Saya sepakat tetap konsisten terhadap konsensus bernegara, tapi memplesetkan seperti yang dilakukan olehnya sangat tidak nasionalis-religius," pungkas Cholil.

Berikut cuitan Dede Budhyarto yang memelestkan Khilafah:

BACA JUGA:Dukung Ganjar Pranowo Sebagai Capres, Ketua DPC PDIP Solo Dijatuhi Sanksi Peringatan Keras

Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih Capres yang didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilaf*ck anti Pancasila, gerombolan yang melarang pendirian rumah ibadah minoritas."

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: