Tujuh Dokter Forensik Dilibatkan Dalam Autopsi Ulang Jenazah Brigadir Yosua Hutabarat

Tujuh Dokter Forensik Dilibatkan Dalam Autopsi Ulang Jenazah Brigadir Yosua Hutabarat

Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo-Humas Polri-


Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo|Humas Polri|

 

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pihak kepolisian pada Rabu (27/7/2022) besok akan melakukan autopsi ulang atau ekshumasi terhadap jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Autopsi akan dilakukan di makam Brigadir Yosua yang berada di Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo pada Selasa (26/7/2022) mengatakan, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri akan melibatkan tujuh dokter forensik untuk melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Yosua.

"Kalau dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia yang saya sudah dapatkan informasi ada tujuh orang," Dedi seperti dikutip dari disway.id.

BACA JUGA:Keberadaan Bharada E Dipertanyakan, Mantan Kadiv Hukum Polri: Bisa Juga Dia Diisolasi!

Hanya saja mantan Kapolda Kalimantan Tengah itu tidak menyebutkan identitas ketujuh dokter forensik tersebut. Dedi hanya memberikan informasi beberapa dari dokter forensik yang akan terlibat merupakan guru besar yang memang ahli di bidang forensik.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan juga tidak tertutup kemungkinan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Yosua akan melibatkan dokteran forensik dari rumah sakit TNI, seperti Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL), dan Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAL).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol. Mulia Prianto pada Senin (24/7/2022) mengatakan, autopsi ulang jenazah Brigadir Yosua akan dijaga ketat oleh 330 personel.

+++++



Dikatakan Mulia, personel gabungan dari Polrea Muaro Jambi dan Polda Jambi itu akan melakukan penjagaan di sejumlah titik, diantaranya di rumah duka, pemakaman, Rumah Sakit Sungai Bahar, dan Polsek Sungai Bahar.

Adapun tahapan autopsi Brigadir J dimulai dengan ekshumasi atau penggalian kubur untuk mengangkat jenazah dan selanjutnya dilakukan autopsi ulang. 

Keluarga Brigadir Yosua ingin autopsi ulang karena tidak percaya dengan hasil autopsi pertama yang menyebutkan Brigadir Yosua tewas akibat baku tembak.

BACA JUGA:Komnas HAM Panggil Bharada E dan Ajudan Irjen Ferdy Sambo Besok, Bahas Kasus Brigadir J

Keluarga meyakini Brigadir J tewas akibat pembunuhan berencana karena adanya kejanggalan seperti bekas luka jeratan di leher dan lebam-lebam di tubuh Brigadir Yosua.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: