Ma’ruf Amin Pamitan dari PKB dan MUI, Ingin Rehat dan Serahkan Estafet ke Generasi Muda

Ma’ruf Amin Pamitan dari PKB dan MUI, Ingin Rehat dan Serahkan Estafet ke Generasi Muda

Ma’ruf Amin resmi mundur dari PKB dan MUI. Ia memilih rehat dan uzlah, sekaligus mendorong regenerasi kepemimpinan organisasi.-Foto: IG @kyai_marufamin-

JAKARTA, PostingNews.id — Sebuah fase baru dibuka dalam perjalanan hidup Ma’ruf Amin. Mantan Wakil Presiden RI itu memilih menepi dari panggung organisasi yang selama ini ikut ia bangun dan jaga. Dua jabatan penting ia lepaskan sekaligus, sebagai Ketua Dewan Syura DPP PKB dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI. Keputusan itu menandai langkah pelan tapi tegas seorang ulama senior yang ingin mengubah arah hidupnya.

Langkah tersebut bukan keputusan mendadak. Di internal PKB, niat Ma’ruf untuk mundur sudah lama beredar. Ia sendiri disebut telah menyampaikan keinginannya sejak jauh hari. Bukan karena konflik atau tekanan politik, melainkan dorongan pribadi yang berakar pada pilihan hidup. Ma’ruf ingin uzlah, menarik diri dari hiruk pikuk dunia organisasi dan lebih memusatkan perhatian pada ibadah.

Keinginan itu dikonfirmasi oleh Ketua Bidang Komunikasi Informasi Teknologi DPP PKB, Ahmad Iman Sukri.

“Soal Kiai Ma’ruf Amin mengundurkan diri, sudah lama,” ujar Iman kepada wartawan di Jakarta, Rabu 24 Desember 2025.

BACA JUGA:Musyawarah Kubro Turun Tangan, Rais Aam Minta Islah Tapi Tetap Pegang Aturan PBNU

Menurutnya, niat tersebut sudah disampaikan langsung kepada Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar. Selain uzlah, Ma’ruf juga ingin memberi ruang regenerasi agar tongkat estafet kepemimpinan bisa diteruskan oleh generasi yang lebih muda.

Pilihan menepi itu juga ditegaskan Ma’ruf lewat surat pengunduran diri yang ia layangkan kepada Ketua Umum MUI Anwar Iskandar pada 28 November 2025. Dalam surat itu, Ma’ruf secara terbuka menyatakan keinginannya untuk beristirahat dari aktivitas organisasi yang selama ini menyita waktu dan energi.

“Sudah saatnya saya untuk istirahat dan mengundurkan diri dari kepengurusan MUI, demi regenerasi tugas dan tanggung jawab kepada tokoh lain yang lebih muda dan kompeten,” kata Ma’ruf dalam surat tersebut, sebagaimana disampaikan juru bicaranya, Masduki Baidlowi.

Bagi Ma’ruf, keputusan ini bukan sekadar mundur dari jabatan, melainkan langkah sadar untuk menutup satu babak panjang dalam kehidupan publiknya. Setelah puluhan tahun berada di pusaran organisasi keagamaan dan politik, ia memilih memperlambat langkah dan memberi jarak dari keramaian.

BACA JUGA:Sok-sokan 'Cashless' Tapi Melanggar Hukum? Viral Kasus Roti O Tolak Duit Tunai, Awas Bisa Dipenjara & Denda 200 Juta!

Di internal PKB, mundurnya figur sentral seperti Ma’ruf Amin tidak disikapi dengan gegap gempita. Partai memilih bersikap tenang. DPP PKB memastikan roda organisasi tetap berjalan normal tanpa gejolak berarti. Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah menyebut tidak ada situasi darurat yang mengharuskan partai segera menunjuk pengganti.

“Kami tidak terburu-buru untuk harus mencari pengganti beliau,” ujarnya.

Menurut Luluk, kerja-kerja kepartaian selama ini berjalan secara kolektif. Peran Dewan Syura memang penting, namun tidak membuat aktivitas partai terhenti ketika kursi itu kosong. Meski demikian, PKB memastikan proses pengisian jabatan tersebut tetap akan dilakukan.

Pengganti Ma’ruf sebagai Ketua Dewan Syura tidak akan ditentukan lewat mekanisme politik yang serba cepat. Tradisi lama tetap dipertahankan. Jabatan itu akan dibicarakan melalui musyawarah para ulama dan kiai sepuh yang selama ini menjadi penopang moral dan spiritual partai. Ketua DPP PKB Daniel Johan menggambarkan proses tersebut sebagai jalan yang sudah biasa ditempuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share