Grup WhatsApp Mas Menteri Dibongkar, Nama Kakak Najwa Shihab Ikut Muncul di Kasus Chromebook

Grup WhatsApp Mas Menteri Dibongkar, Nama Kakak Najwa Shihab Ikut Muncul di Kasus Chromebook

Jaksa membongkar grup WhatsApp Mas Menteri Core Team. Nama Najeela Shihab muncul dalam dakwaan kasus pengadaan laptop Chromebook.-Foto: IG @najwashihab-

BACA JUGA:Gugatan Perdata Gibran Diujung Tanduk, Hakim PN Jakpus Bersiap Putuskan Nasibnya Pekan Depan

Program Merdeka Belajar sendiri merupakan gagasan yang dikembangkan oleh Najeela Shihab melalui PSPK. Jaksa mengungkap, kerja sama antara Kemendikbud dan Yayasan PSPK kemudian diformalkan lewat nota kesepahaman yang ditandatangani pada 27 November 2019.

“Ruang lingkup nota kesepahaman antara Kemendikbud dengan Yayasan PSPK di antaranya melaksanakan Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM dengan program Merdeka Belajar merupakan program yang dibuat oleh Najeela Shihab di PSPK yang diambil oleh Nadiem Anwar Makarim ketika menjabat sebagai Mendikbud untuk diterapkan di Kemendikbud,” tandas jaksa.

Dalam perkara ini, jaksa menuding Nadiem Makarim menerima aliran dana paling besar. Angkanya mencapai Rp 809.596.125.000. Selain Nadiem, sejumlah nama pejabat dan pihak swasta juga disebut menerima uang dari pengadaan laptop Chromebook tersebut.

Berdasarkan dakwaan, Mulyatsyah menerima SGD120.000 dan USD150.000. Harnowo Susanto tercatat menerima Rp 300.000.000. Dhany Hamiddan Khoir menerima Rp 200.000.000 dan USD30.000. Purwadi Sutanto serta Suhartono Arham masing-masing menerima USD7.000. Wahyu Haryadi memperoleh Rp35.000.000. Nia Nurhasanah menerima Rp 500.000.000. Hamid Muhammad menerima Rp 75.000.000. Jumeri menerima Rp 100.000.000. Susanto menerima Rp50.000.000. Muhammad Hasbi menerima Rp 250.000.000. Mariana Susy menerima Rp 5.150.000.000.

BACA JUGA:Peduli Politik Tapi Ogah Masuk Parpol, Begini Cara Anak Muda Jakarta Bertahan di Tengah Demokrasi Elite

Jaksa juga merinci aliran dana ke korporasi. PT Supertone disebut menerima Rp 44.963.438.116,26. PT Asus Technology Indonesia memperoleh Rp 819.258.280,74. PT Tera Data Indonesia atau Axioo menerima Rp 177.414.888.525,48. PT Lenovo Indonesia memperoleh Rp 19.181.940.089,11. PT Zyrexindo Mandiri Buana menerima Rp 41.178.450.414,25. PT Hewlett-Packard Indonesia menerima Rp 2.268.183.071,41. PT Gyra Inti Jaya menerima Rp 101.514.645.205,73. PT Evercoss Technology Indonesia menerima Rp 341.060.432,39. PT Dell Indonesia menerima Rp 112.684.732.796,22. PT Bangga Teknologi Indonesia atau Advan menerima Rp 48.820.300.057,38. PT Acer Indonesia menerima Rp 425.243.400.481,05. Sementara PT Bhinneka Mentari Dimensi disebut menerima Rp 281.676.739.975,27.

Dakwaan ini membuka lapisan cerita baru tentang bagaimana kebijakan digitalisasi pendidikan digodok, dibicarakan, hingga akhirnya dijalankan. Dari grup WhatsApp hingga meja persidangan, jejak komunikasi itu kini menjadi bagian dari berkas perkara yang tengah diuji di pengadilan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share