Panik atau Fakta? Spekulasi Soal Bubble AI Semakin Menguat, Petinggi Teknologi Dunia Kocar Kacir!

Panik atau Fakta? Spekulasi Soal Bubble AI Semakin Menguat, Petinggi Teknologi Dunia Kocar Kacir!

Artificial Intellegence (AI) 1200-freepik-Freepik

BACA JUGA:Chat Penting Mau Lebih Privasi? Coba Fitur Kunci WA Ini: Simpel Tapi Bermanfaat

Kaplan menyoroti perputaran dana yang jauh lebih besar dibanding era dot-com.

"Ketika gelembung pecah, itu akan sangat buruk, dan bukan hanya bagi orang-orang di bidang AI. Itu akan menyeret ekonomi secara keseluruhan," paparnya, dikutip dari BBC.

Di sisi lain, beberapa akademisi menilai situasinya belum bisa dipastikan.

Prof Anat Admati dari Stanford mengingatkan bahwa tidak ada yang bisa menentukan waktu pecahnya gelembung dengan akurat.

BACA JUGA:Atur Chat WhatsApp Jadi Lebih Mudah, Obrolan Kerja dan Pribadi Tak Lagi Campur

"Sangat sulit untuk menentukan waktu terjadinya gelembung. Dan Anda tidak bisa mengatakan dengan pasti bahwa Anda berada di dalamnya sampai gelembung itu pecah," bebernya.

Google turut menanggapi lewat pernyataan CEO mereka, Sundar Pichai.

Pichai melihat investasi AI tumbuh tidak normal dalam beberapa lini.

Ia mengakui adanya irasionalitas pasar yang patut diwaspadai.

BACA JUGA:Google Maps Upgrade! Gemini Bikin Navigasi Lebih Natural dan Anti Ribet

Ketika ditanya mengenai ketahanan Google, ia tidak memberikan jaminan penuh.

"Saya rasa tidak ada perusahaan yang akan kebal, termasuk kami," katanya.

Pichai menekankan bahwa Google cukup siap karena memiliki kontrol teknologi dari chipset hingga data YouTube yang menjadi kekuatan internal mereka.

Berbeda dengan pihak yang pesimistis, CEO Nvidia Jensen Huang menolak anggapan bahwa gelembung AI sedang terbentuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share