Hasto Sindir Bagi-Bagi Bantuan yang Mirip Kampanye di Tengah Banjir Sumatera
Hasto Kristiyanto mengkritik praktik politisasi bantuan di tengah banjir Sumatera dan mengingatkan bahwa penanganan bencana semestinya berlandaskan kemanusiaan.-Foto: Antara-
JAKARTA, PostingNews.id — Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto geleng-geleng kepala melihat maraknya aksi bagi-bagi bantuan di lokasi banjir dan longsor Sumatera yang menurutnya lebih mirip panggung kampanye terselubung. Ia menilai bantuan semestinya datang dari nurani, bukan dari kalkulator elektoral yang belakangan tampak ikut dibawa ke lokasi bencana.
Hasto mengatakan bahwa dalam situasi darurat, manusia biasanya bergerak karena rasa iba, bukan karena ingin menambah poin popularitas. Ia mengingatkan bahwa bencana bukan ruang untuk mencari pencitraan.
“Kita melakukan koreksi terhadap watak political industrial complex, di mana sekarang bencana saja dijadikan elektoral, saudara-saudara sekalian. Ngasih bantuan saja, dicoba dibawa untuk dikonversikan secara elektoral. Padahal namanya kemanusiaan” kata Hasto dalam pidatonya pada Konferensi Daerah dan Konferensi Cabang PDI-P di Bandung, Jawa Barat, Minggu 7 Desember 2025.
Untuk menggambarkan maksudnya, Hasto mengutip contoh sederhana tentang naluri menolong. Menurut dia, dalam keadaan genting, orang tidak perlu alasan rumit untuk membantu.
BACA JUGA:Gakkum Kemenhut Telusuri Perusak Hutan di Tapanuli, 12 Pihak Masuk Radar usai Banjir Besar
“Kalau kita membantu dia, apakah harus dipotret wartawan? Apakah harus masuk media sosial? Apa suku dan agamanya? This is the meaning of humanity” ujarnya. Sentilannya jelas, mengarah pada mereka yang masih sempat mencari sorotan kamera ketika warga sedang butuh uluran tangan.
Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyampaikan apresiasi kepada kader PDI-P yang ikut mengumpulkan dana untuk para korban banjir dan longsor di Aceh dan Sumatera. Ia menyebut solidaritas tersebut sebagai bentuk nyata gotong royong yang tidak perlu dibungkus gimmick apa pun. “Kami mengucapkan terima kasih atas gotong royong Rp 1 miliar dari seluruh kader di Jawa Barat. Ini akan kita pakai untuk operasi Laksamana Malahayati” ucapnya.
Pesan Hasto di panggung partai itu pada intinya menegaskan kembali bahwa bencana semestinya menjadi panggilan kemanusiaan, bukan ajang mendulang suara. Di saat warga sedang berjuang mendapatkan air bersih, listrik, atau sekadar tempat bernaung, ia mengingatkan agar tidak ada yang memanfaatkan keadaan untuk kepentingan politik praktis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News