Kalah Dari Malaysia, Purbaya Akui Iklim Investasi RI Berantakan
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memprediksi ekonomi Indonesia kuartal III 2025 sedikit melambat akibat dampak demo Agustus, tapi tetap tumbuh di atas 5 persen.-Foto: IG @purbayayudhi_official-
POSTINGNEWS.ID — Pemerintah kembali mendapat sorotan tajam setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara terbuka mengakui bahwa iklim investasi Indonesia masih jauh dari ideal.
Ia menyebut kondisi ini menyebabkan Indonesia kalah bersaing dengan negara tetangga.
Dalam Rapimnas Kadin di Jakarta, Purbaya menyoroti mandeknya layanan One Single Submission (OSS). “Iklim investasi kita masih berantakan, betulan. One Single, One Stop Service, tapi nggak kelar-kelar,” katanya. Selasa (2/12/2025).
Ia menegaskan lambannya birokrasi membuat Indonesia tertinggal jauh dari Vietnam, Thailand, Singapura, hingga Malaysia.
BACA JUGA:KDM Mau Bikin Kereta Ngebut Padjajaran Saingan Whoosh, Warga Bandung Siap Nyampe Sebelum Kopi Habis
“Sekarang kita sama Vietnam kalah, sama Thailand kalah, sama Singapura kalah, sama Malaysia,” ujarnya.
Kelemahan itu tampak jelas ketika perusahaan raksasa AS, NVIDIA, memilih Johor, Malaysia sebagai lokasi pusat data AI, bukan Indonesia.
Menurut Purbaya, keputusan tersebut menjadi cermin serius atas kekacauan regulasi investasi nasional.
Purbaya mengaku sering menerima laporan internal yang menyatakan hambatan investasi tidak ada, tetapi kondisi lapangan justru menunjukkan sebaliknya.
“Tapi investasi nggak banyak. Kalau saya tanya pelaku bisnis, gimana? Kusut,” tuturnya.
BACA JUGA:MPR Curiga Kayu Hanyut Banjir Sumatera Bukan Karena Longsor, Tapi Karena Tebangan Manusia
Kondisi itu mendorongnya menyampaikan usulan pembentukan tim khusus kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto untuk membenahi hambatan investasi. Diakuinya, masalah struktural tak bisa lagi dibiarkan.
Usul itu diterima pemerintah. “Pak Menko setuju, Pak Presiden setuju,” ungkapnya.
Pemerintah pun meluncurkan tiga task force yang akan fokus pada penyelesaian hambatan investasi di sektor riil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News