Menhan Turun ke Dapur TNI, Sjafrie Marahi Telur Dadar dan Potongan Ayam Terlalu Kecil
Menhan Sjafrie sidak dapur TNI, menegur telur dadar, tempe tipis, hingga potongan ayam kecil. Ia minta menu prajurit lebih layak dan bergizi.-Foto: IG @sjafrie.sjamsoeddin-
JAKARTA, PostingNews.id — Kalau biasanya inspeksi dapur hanya terdengar seperti agenda formal yang membosankan, kunjungan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin ke dapur Yonif TP 857 Gana Gajahsora justru terasa seperti episode baru dari acara masterchef versi militer. Bedanya, yang memegang kendali bukan chef, tapi seorang jenderal yang sedang memastikan para prajuritnya makan dengan layak dan bergizi.
Menteri Pertahanan itu muncul di Kabupaten Pidie pada Ahad 16 November 2025, meninjau dapur satuan yang rekamannya kemudian diunggah ke Instagram resmi Kementerian Pertahanan. Ia datang dengan satu misi sederhana tapi penting memastikan apa yang masuk ke perut prajurit benar-benar pantas.
Begitu memasuki dapur, Sjafrie langsung menyisir daftar menu yang menempel di dinding. Ia menunjuk beberapa baris sambil memberi arahan yang tegas. “Ini boleh, ini tidak boleh. Setiap hari tidak boleh lagi ada telur dadar,” ujarnya. Dari nada suaranya, jelas bahwa ia tidak sedang bercanda.
Ia kemudian menyoroti bagian favorit prajurit ayam. Potongannya, menurut Menhan, tidak bisa sembarangan. “Ayam kau potong berapa? 10? Tidak bisa. Harus potong delapan,” katanya. Semakin besar potongan, semakin banyak pula protein yang sampai ke prajurit.
BACA JUGA:Nasdem Bilang Rezim Jokowi Jahat, PSI: Bendungan Belum Jadi Kok Malah Salahin Jokowi?
Aturan serupa berlaku untuk telur. Sjafrie melarang telur dadar karena satu telur bisa saja menyusut menjadi lauk untuk lima orang. “Satu telur bisa dimakan lima orang kalau didadar. Tapi kalau telur bulat, satu orang satu,” ucapnya. Maka ia menginstruksikan agar dapur hanya menyajikan telur rebus atau mata sapi.
Menu berikutnya yang mendapat perhatian adalah tempe. Sambil mengangkat dua potong tempe setebal satu sentimeter, ia menunjukkan contoh ukuran ideal. “Tempe yang benar itu begini. Tidak boleh potong kecil,” ujarnya.
Pemeriksaan kemudian bergeser ke area penggorengan dan di sini Menhan langsung menemukan biang masalah minyak goreng yang sudah menghitam. Ia tidak ragu menyebutnya berbahaya. “Ini minyakmu sudah hitam. Tidak boleh minyak begini. Ini penyakit,” katanya sambil memanggil komandan batalyon untuk memberi penegasan. Menurut dia, minyak yang digunakan harus bersih dan berwarna kuning.
Ia juga menanyakan kualitas beras serta mengingatkan agar dapur satuan tidak berbelanja kebutuhan pokok di supermarket karena harga lebih tinggi dan kualitas tidak selalu terjamin.
BACA JUGA:Wamenag Janji Santri Tak Ada yang Ketinggalan, MBG Wajib Masuk Pesantren
Bagi Sjafrie, hal-hal yang terlihat kecil seperti kebersihan minyak atau ketebalan tempe adalah bagian dari urusan besar menyangkut kesejahteraan prajurit. Makanan yang bersih dan bergizi menurutnya adalah fondasi penting untuk memastikan kesiapan pasukan dalam menjalankan tugas di wilayah mana pun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News