Nah Lo! Pemuda Asal Papua ini 'Colek' Gus Yaqut Soal Azan dan Gonggongan Anjing: Saya Aja yang Kriten Resah, Apalagi Saudara-Saudariku yang Muslim!

Nah Lo! Pemuda Asal Papua ini 'Colek' Gus Yaqut Soal Azan dan Gonggongan Anjing: Saya Aja yang Kriten Resah, Apalagi Saudara-Saudariku yang Muslim!

Respect! Pemuda Pemeluk Kristen Protestan ini 'Colek' Gus Yaqut--TikTok @YanooArkam

BACA JUGA:Anies Dihukum Mengeruk Kali Mampang, Eh Yusuf Muhammad Malah Singgung Soal Nabi Adam, Ada Apa Nih?

BACA JUGA:Pasca Gus Miftah Gelar Pentas Wayang, Ustaz Hilmi Firdaus Sindir Ciri-Ciri Orang Munafik di Twitter, Buat Siapa?

Dia melanjutkan, bahwa selama 25 tahun dia hidup berdampingan dengan Masjid. Selama itu pula dia kerap mendengar suara azan 5 waktu dari Masjid tersebut.

Tetapi dia merasa tidak terganggu dengan suara-suara azan itu. Bahkan kata dia, azan seringkali membantunya untuk bangun di subuh hari.

"Dan saya 25 tahun hidup rumah saya di pinggir Masjid. Berdekatan sekali. Mereka salat 5 waktu dan kadang kalau mereka salat subuh, saya bangun. Sebagai alarm. Seumur hidup," katanya.  

"Bahkan sampai dunia kiamat pun akan jadi alarm paten seumur hidup," sambung dia.

BACA JUGA:Oh... Ternyata ini, Alasan Eki Pitung dan Hercules Diangkat Jadi Tenaga Ahli di Perumda Pasar Jaya Pemprov DKI Jakarta?

BACA JUGA:Catat! Mulai Hari ini Hingga Rabu 23 Februari 2022, Perajin Tahu-Tempe Mogok Produksi, Pemerintah Diminta Segera Lakukan Hal ini!

Sebenarnya, masih menurut Yanoo, dirinya ingin berkata kasar mendengar aturan dari Menag Yaqut, tetapi takut ditangkap aparat polisi.

"Jadi kalau bapak mau katakan sesuatu, pikir dulu pak. Di sini sebenarnya saya mau ngegas pak. Tapi saya takut diciduk," katanya.  

Lebih lanjut dia meminta Presiden Jokowi agar evaluasi Yaqut. Jika perlu diganti dengan yang lebih cerdas dalam berbicara.

"Jangan buat aturan yang aneh-aneh pak. Kita sudah tertekan dengan banyak aturan," katanya.

"Jadi terakhir bapak Presiden Jokowi Widodo, nanti pak menterinya tolong ditegur. Kalau tidak mau didengar itu si menteri. Diganti saja pak banyak orang pintar di Indonesia yang bisa kerja," pungkasnya.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Source
Tag
Share
Berita Lainnya