Catat! Mulai Hari ini Hingga Rabu 23 Februari 2022, Perajin Tahu-Tempe Mogok Produksi, Pemerintah Diminta Segera Lakukan Hal ini!

Catat! Mulai Hari ini Hingga Rabu 23 Februari 2022, Perajin Tahu-Tempe Mogok Produksi, Pemerintah Diminta Segera Lakukan Hal ini!

Nih, 'Biang Keladi' Penyebab Harga Tempe dan Tahu Bakal Naik Bulan Depan, --dok


Ingat! Mulai Hari ini Sampai Rabu 23 Februari 2022, Perajin Tahu-Tempe Mogok Produksi, Pemerintah Dituntut Segera Lakukan Hal ini||dok

"Harga kedelai masih tinggi, perajin tahu tempe pun memutuskan untuk mogok produksi selama 3 hari, dimulai hari Senin hingga Rabu, 21-23 Februari 2022."

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID -  Tampaknya, masyarakat Jabodetabek dan sekitarnya harus menunda rencana makan tahu dan tempe hari ini hingga 3 hari ke depan.

Pasalnya, seperti sudah disampaikan sebelumnya, perajin tahu dan tempe mogok produksi terhitung dari tanggal 21 hingga 23 Februari 2022.

Hal tersebut menindaklanjuti keluhan di pekan sebelumnya, terkait harga kedelai yang masih sangat tinggi, sehingga tidak memungkinkan perajin tahu tempe untuk berproduksi.  

Seperti disampaikan salah seorang perajin tahu dari Rangkasbitung, Lebak, Banten: Mad Soleh (55) mengatakan dirinya dan ratusan perajin tahu tempe lainnya di Banten sepakat berpartisipasi melakukan mogok.

BACA JUGA:Panas! Geisz Chalifah Tantang Giring Debat Terbuka: 'Bacot Lu Doang yang Gede Otak Lu Dikit', Gegara Sindir Anies Soal Kali Mampang?

BACA JUGA:Nah Lo! Dapat Pertanyaan Menohok dari LC Saat Dakwah di Klub Malam, Gus Miftah: Wes Angel, Pertanyaan Lebih Bahaya dari Pandemi!

"Kita sepakat menerima keputusan Puskopti Jakarta untuk melakukan mogok produksi agar pemerintah dapat menstabilkan kembali harga kedelai di pasaran," katanya, Minggu, 20 Februari 2022 seperti dimuat Fin.co.id.

+++++

Maklum, saat ini harga kedelai impor di pasaran masih tinggi dengan kisaran antara Rp 570 ribu sampai Rp 600 ribu per 50 kg. Padahal sebelumnya Rp 300 ribu per kg.

Alhasil, kenaikan harga kedelai itu tentu membuat pendapatan perajin tahu tempe menurun dan usaha mereka pun terancam gulung tikar.

Bahkan, dirinya kini menjual rugi dan bukan menjual untung. Sebab hanya untuk memenuhi permintaan pelanggannya.

"Kami berharap melalui aksi mogok itu dapat kembali harga kedelai normal," katanya.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: berbagai sumber