Ledakan di SMA 72 Jakarta dan Ancaman Ekstremisme

Ledakan di SMA 72 Jakarta dan Ancaman Ekstremisme

Ledakan di SMA 72 Jakarta dan Ancaman Ekstremisme-Ilustrasi bom-Pixabay

Ia mengingatkan, intoleransi di usia muda dapat berkembang menjadi ekstremisme aktif di kemudian hari.

Setara menilai, program pencegahan ekstremisme di era pemerintahan Prabowo Subianto masih lemah akibat efisiensi anggaran dan euforia “nol serangan teroris”. Padahal, peringatan dini harus terus dijaga.

“Tragedi SMA 72 Jakarta menjadi bukti bahwa ekstremisme kekerasan belum berakhir. Pencegahan harus jadi prioritas nasional, bukan sekadar respons insidental,” tegas Halili.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News