JK Geram Lahannya Direbut Mafia: Ini Bukan Soal Tanah, Ini Soal Kehormatan Orang Makassar
Jusuf Kalla Geram Lahannya Direbut Mafia-@jusufkalla-Instagram
POSTINGNEWS.ID -Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) angkat suara dengan nada keras terkait sengketa lahan di kawasan Metro Tanjung Bunga, Makassar.
Ia menegaskan tanah yang kini dipersoalkan adalah milik sah Grup Hadji Kalla yang telah dikuasai selama tiga dekade.
"Padahal ini tanah saya sendiri yang dibeli dari Raja Gowa, kita beli dari anak Raja Gowa. Ini (lokasi) kan dulu masuk Gowa ini. Sekarang (masuk) Makassar," kata JK, dikutip dari detik.com, saat meninjau langsung lokasi lahan sengketa, Rabu (5/11/2025).
BACA JUGA:Begini Cerita di Balik Soekarno Dapat Gelar Pahlawan Nasional di Era SBY
JK menyebut lahan tersebut memiliki sertifikat resmi dan kepemilikannya sah secara hukum. Ia geram karena tiba-tiba muncul pihak lain yang mengaku sebagai pemilik dengan dasar yang ia anggap rekayasa. "
(Punya) sertifikat, dibeli, tiba-tiba ada yang datang, merekayasa, segala macam. Sok-sokan, pendatang lagi, tiba-tiba merampok. Mereka omong kosong semua," ujarnya.
Menurut JK, persoalan ini tidak sekadar soal status tanah, melainkan soal harga diri masyarakat Bugis-Makassar.
BACA JUGA:Mediasi Deadlock, Penggugat Ijazah Jokowi Bersikeras Lanjutkan Perkara
Ia menilai tindakan PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) merupakan bentuk penghinaan terhadap masyarakat lokal yang menjaga kehormatan lewat perjuangan mempertahankan hak atas tanah.
"Ini kehormatan untuk orang Makassar, kehormatan untuk orang Bugis-Makassar. Yang punya tanah selama 30 tahun tiba-tiba ada yang datang merampok. Kehormatan kita semua," tegas JK.
BACA JUGA:Tak Takut Jokowi, Prabowo Sebut Mereka Hopeng, Tahu Artinya?
JK juga menolak klaim GMTD yang mengaku telah mengeksekusi lahan tersebut sesuai putusan pengadilan.
Menurutnya, langkah itu tidak sah karena tidak memenuhi prosedur hukum.
Ia menegaskan Mahkamah Agung (MA) mensyaratkan eksekusi dilakukan melalui pengukuran resmi oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News