Prabowo Tenangkan Publik Soal Utang Whoosh: Saya yang Tanggung Jawab!

Prabowo Tenangkan Publik Soal Utang Whoosh: Saya yang Tanggung Jawab!

Prabowo Subianto meminta publik tak cemas soal utang proyek Kereta Cepat Whoosh. Ia memastikan pemerintah akan bertanggung jawab penuh.-Foto: IG @presidenrepublikindonesia-

JAKARTA, PostingNews.id – Presiden Prabowo Subianto akhirnya angkat bicara soal polemik utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh yang dalam beberapa pekan terakhir kembali menjadi bahan perdebatan publik. Dengan gaya khasnya yang tenang namun tegas, Prabowo meminta agar kegaduhan ini segera diakhiri. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan memikul tanggung jawab penuh atas proyek warisan era Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, tersebut.

“Enggak usah khawatir, apa itu ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah. Saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya,” ujar Prabowo saat memberikan sambutan dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, pada Selasa, 4 November 2025.

Presiden menilai bahwa isu soal utang yang terus diangkat ke permukaan justru tidak produktif dan bisa mengganggu fokus pemerintah dalam menyelesaikan persoalan secara terukur. Ia menegaskan bahwa Indonesia adalah negara besar yang memiliki kemampuan fiskal dan sumber daya cukup untuk menuntaskan proyek strategis nasional itu tanpa perlu diragukan.

Menurutnya, pemerintah telah menghitung secara cermat kemampuan keuangan negara untuk melunasi pinjaman terkait pembangunan Whoosh. Dengan begitu, ia meminta seluruh pihak, termasuk PT Kereta Api Indonesia (KAI), untuk tidak khawatir dan tetap bekerja sesuai jalur. “Saya sudah hitung semuanya. Negara kita bukan negara kecil. Kita mampu menanggung ini. Jangan khawatir,” ujar Prabowo.

BACA JUGA:Ramai-ramai Biro Travel Komplain soal Umrah Mandiri, Kemenhaj: Kalau Saudi Bolehin, Masa Kita Larang?

Lebih jauh, Prabowo menekankan bahwa proyek transportasi publik seperti Whoosh tidak seharusnya dinilai dari sisi laba semata. Ia menilai bahwa manfaat sosial dan ekonomi yang dirasakan rakyat jauh lebih penting dibandingkan hitung-hitungan untung rugi di atas kertas.

“Saya sekarang tanggung jawab Whoosh. Semua transportasi publik di dunia itu jangan dihitung untung-ruginya. Hitunglah manfaat enggak untuk rakyat,” ujar mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.

Prabowo juga menyebut bahwa seluruh sarana transportasi publik pada akhirnya adalah tanggung jawab presiden sebagai kepala negara. Oleh karena itu, ia ingin memastikan setiap proyek strategis seperti Whoosh dapat berjalan dengan prinsip keberlanjutan dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat luas.

Pernyataan Prabowo tersebut datang di tengah maraknya pembahasan mengenai skema restrukturisasi utang proyek yang nilainya ditaksir mencapai lebih dari seratus triliun rupiah. Sehari sebelumnya, pada Senin, 3 November 2025, Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Perekonomian Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat melaporkan langsung perkembangan terbaru skema penyelesaian utang Whoosh kepada Presiden di Istana Negara.

BACA JUGA:Puan Sindir Aparat yang Masih Bermindset Kalau Bisa Dipersulit, Kenapa Malah Dipermudah?

AHY menjelaskan bahwa pihaknya bersama sejumlah kementerian terkait telah menyepakati skema restrukturisasi utang yang dianggap paling realistis. Beberapa di antaranya adalah Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang turut terlibat dalam perhitungan detail keuangan proyek.

“Ini saya mau ke istana dulu, sudah ditunggu Bapak Presiden,” ujar AHY saat ditemui di Kantor Kemenko IPK di Jakarta pada Senin pagi.

Sumber pemerintah menyebut, dalam pertemuan tersebut AHY memaparkan opsi perpanjangan masa pinjaman dan skema pembiayaan baru yang sedang dibahas dengan pihak China Development Bank, selaku pemberi pinjaman utama proyek kereta cepat tersebut. Prabowo dikabarkan meminta agar negosiasi berjalan hati-hati dan memastikan tidak ada keputusan yang membebani keuangan negara di masa depan.

Kendati demikian, Presiden menegaskan kembali bahwa proyek Whoosh tidak boleh berhenti hanya karena perdebatan tentang utang. Ia ingin agar semua pihak fokus pada penyelesaian dan pengoperasian proyek yang telah memberi manfaat bagi jutaan penumpang sejak diresmikan dua tahun lalu. “Yang penting rakyat bisa menikmati manfaatnya. Jangan lagi ribut-ribut soal ini,” katanya menutup pidato.

BACA JUGA:Media Asing Sebut IKN Kota Hantu, Purbaya: Jangan Dengerin!

Ucapan Prabowo itu menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah ingin mengambil alih kendali penuh atas narasi Whoosh yang belakangan cenderung dipenuhi nada pesimis. Alih-alih terjebak dalam perdebatan soal beban utang, Presiden ingin menegaskan bahwa pembangunan besar memang menuntut risiko besar pula, dan keberanian mengambil keputusan adalah bagian dari tanggung jawab pemimpin negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News