AI di Jobstreet Bukan untuk Gantikan Manusia, tapi Tingkatkan Produktivitas

AI di Jobstreet Bukan untuk Gantikan Manusia, tapi Tingkatkan Produktivitas

AI di Jobstreet Bukan untuk Gantikan Manusia, tapi Tingkatkan Produktivitas--

 POSTINGNEWS.ID - Sales Director Jobstreet by SEEK, Wisnu Dharmawan, menegaskan bahwa kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) di platform pencarian kerja tersebut bukan untuk menggantikan peran manusia, melainkan membantu meningkatkan produktivitas, baik bagi pencari kerja maupun perekrut.

Menurut Wisnu, sistem AI di Jobstreet kini tidak hanya berfokus pada pencocokan berdasarkan keywords, tetapi juga memahami konteks kalimat secara keseluruhan melalui kemampuan large language model (LLM).

Dengan pendekatan ini, proses pencarian dan penyaringan kandidat menjadi lebih akurat dan efisien.

“AI di Jobstreet tidak hanya membaca kata kunci, tapi juga memahami konteks bahasa. Jadi, hasil yang diberikan jauh lebih relevan,” ujar Wisnu dalam keterangannya Rabu (15/10/2025).

BACA JUGA:Habiburokhman: Saya Belum Pernah Ketemu Orang yang Nolak MBG

Ia menjelaskan bahwa salah satu tantangan besar bagi perekrut atau talent acquisition di Indonesia adalah banyaknya pelamar untuk setiap posisi yang dibuka.

Kondisi ini menunjukkan besarnya minat masyarakat terhadap peluang kerja, namun di sisi lain menjadi tantangan karena perekrut harus menyeleksi satu per satu berkas lamaran.

“Indonesia ini bisa disebut sebagai pasar dengan jumlah pelamar yang sangat besar. Setiap lowongan bisa direspons oleh banyak kandidat. Itu bagus, tapi juga menimbulkan pain point karena proses seleksi membutuhkan waktu dan tenaga,” jelasnya.

BACA JUGA:Prabowo Turun Tangan Urus Menu MBG, Katanya Cukup Rp10 Ribu Bisa Dapat Ayam dan Telur

Dengan bantuan AI, lanjut Wisnu, proses tersebut menjadi lebih cepat dan efektif.

Sebelum perekrut membaca satu per satu lamaran, sistem AI Jobstreet sudah mampu merekomendasikan kandidat dengan tingkat kecocokan tinggi berdasarkan analisis profil dan kebutuhan posisi.

“AI membantu menyeleksi kandidat yang paling high fit terlebih dahulu. Dengan begitu, perekrut bisa fokus pada tahap evaluasi lanjutan yang lebih strategis,” katanya.

BACA JUGA:Gus Yahya Ribut Soal Amplop Kiai di Trans7, Gus Roy: Papua Kapan Diperhatiin?

Wisnu menegaskan, meningkatnya produktivitas berkat AI bukan berarti peran manusia akan tergantikan. Justru, teknologi ini memungkinkan pekerja seperti perekrut memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan pekerjaan bernilai tambah bagi perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News