Setelah Jokowi, Kini Anak, dr. Tifa Siapkan Buku Hitam Gibran

Setelah Jokowi, Kini Anak, dr. Tifa Siapkan Buku Hitam Gibran

Setelah merilis Jokowi’s White Paper, dr. Tifa kini menyiapkan Gibran’s Black Paper yang disebut bakal lebih panas dan sarat riset multidisiplin.-Foto: IG @gibran_rakabuming-

JAKARTA, PostingNews.id – Setelah sempat bikin heboh lewat buku Jokowi’s White Paper, dokter sekaligus pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma alias dr. Tifa tampaknya belum mau berhenti mengguncang panggung politik. Kali ini, ia menyiapkan “sekuel” yang tak kalah panas, sebuah proyek baru berjudul Gibran’s Black Paper yang menyorot sosok Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

dr. Tifa mengumumkan bahwa seluruh proses pengumpulan data dan analisis untuk buku tersebut sudah selesai. Ia bahkan memastikan jadwal peluncurannya dimajukan lebih cepat dari rencana awal. Menurutnya, hasil riset sudah komplet dan siap dipublikasikan.

“Buku ini disebut akan mengupas secara mendalam berbagai aspek terkait sosok Gibran, baik dari sisi akademik, perilaku, maupun rekam jejak publiknya,” ujar dr. Tifa kepada wartawan di KPUD DKI Jakarta, Senin, 14 Oktober 2025.

Ia mengaku bersyukur karena proses riset berjalan lancar berkat kelengkapan data yang didapat timnya. “Alhamdulillah, karena data-data dari Gibran itu juga sudah cukup lengkap, kami sudah selesai pada pengumpulan data,” katanya.

BACA JUGA:Prabowo Yakin Ekonomi Bisa Ngebut 8 Persen dari Piring MBG

Buku Gibran’s Black Paper yang awalnya dijadwalkan rilis Desember 2025 kini dipercepat menjadi awal November. dr. Tifa menyebut keputusan itu diambil setelah timnya menyelesaikan tahap meta analisis terhadap data yang sudah dikumpulkan.

“Kami sudah melakukan meta analisis, dan Insya Allah Gibran’s Black Paper akan maju jadwalnya. Awalnya Desember, tapi kini rencananya awal November 2025 sudah bisa kami rilis,” ujarnya.

Proyek ini disebut sebagai kelanjutan dari Jokowi’s White Paper, buku setebal 700 halaman yang ditulis bersama Roy Suryo dan ahli digital forensik Rismon Sianipar. Buku itu berisi penelitian soal keabsahan dokumen pendidikan Presiden Joko Widodo, dan dr. Tifa berkontribusi lewat kajian dari perspektif neurobehaviour dan neuropolitika.

“Saya meneliti perilaku Joko Widodo selama ini, termasuk body language dan face language-nya, apakah sesuai dengan profiling dari hasil digital forensik,” jelasnya saat ditemui di Polda Metro Jaya pada Agustus lalu.

BACA JUGA:Yakin Danantara Mampu Bayar Utang Whoosh, Purbaya: Duitnya Bejibun

Kini giliran Gibran yang jadi sorotan. Menurut dr. Tifa, Gibran’s Black Paper bukan sekadar kritik politik, melainkan studi akademik berbasis riset multidisiplin yang diklaim bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Meski detail isinya masih disimpan rapat, banyak pihak memperkirakan peluncuran buku ini bakal jadi salah satu momen politik paling heboh di akhir tahun, apalagi mengingat posisi Gibran sebagai Wakil Presiden yang tengah disorot publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News