Jokowi Sudah Turun Gunung untuk 2029, Akankah PSI Sampai di Senayan?

Dukungan Jokowi ke PSI jadi sorotan jelang Pemilu 2029. Tapi cukupkah pengaruh mantan presiden itu mengantar partai anaknya ke Senayan?-Foto: Dok. PSI-
JAKARTA, PostingNews.id – Di bawah cahaya remang sebuah restoran di Bali, Joko Widodo tampak berbicara di depan sejumlah pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada awal Oktober 2025. Video singkat berdurasi 50 detik itu dibagikan akun Instagram resmi PSI, @psi_id, pada 2 Oktober 2025. Tanpa suara, hanya tertulis keterangan “Waroeng Kopi Klotok Seminyak, 1 Oktober 2025”. Mengenakan jas abu-abu dan udeng Bali, Jokowi terlihat berbicara serius, diselingi tawa dan tepuk tangan dari kader yang hadir.
Jokowi membenarkan pertemuan tersebut. Ia mengatakan diundang pengurus PSI untuk memberi pengarahan kepada para kader partai yang kini dipimpin putra bungsunya, Kaesang Pangarep. “Sesuai dengan yang saya sampaikan dalam Kongres I PSI di Solo pada Juli lalu bahwa saya akan full mendukung PSI dan akan bekerja keras untuk PSI. Ketika diminta untuk berbicara di PSI tentang kerja-kerja politik, ya, saya sampaikan,” ujar Jokowi kepada wartawan di Solo pada 13 Oktober 2025.
Dalam pertemuan itu, Jokowi berbagi pengalaman kerja politiknya di tingkat akar rumput dan menekankan pentingnya berinteraksi langsung dengan rakyat. “Kerja politik yang saya alami, kerja-kerja di tingkat bawah, dengan rakyat. Kira-kira itu. Tidak ada yang lain,” tutur Jokowi.
Jokowi sendiri bukan kader PSI. Namun, setelah dirinya dipecat dari PDI Perjuangan dan tak lagi memiliki partai, muncul spekulasi bahwa PSI bisa menjadi kendaraan politik barunya. Isu ini makin kencang setelah Kaesang resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSI lewat pemilihan raya pada 20 Juli 2025.
BACA JUGA:Ronald PSI Ketemuan Diam-Diam dengan Sahroni, Bocorkan Kejutan Besar Bulan Depan
Nama Jokowi kemudian kembali ramai diperbincangkan setelah situs resmi PSI mencantumkan inisial “J” sebagai Ketua Dewan Pembina. Spekulasi pun beredar bahwa inisial itu merujuk pada dirinya. Ketika ditanya, Jokowi tak menjawab secara gamblang dan hanya menyarankan agar pertanyaan itu ditujukan ke PSI.
Kabar Jokowi bergabung ke PSI juga semakin panas setelah tiga politikus senior NasDem, yakni Ahmad Ali, Rusdi Masse, dan Bestari Barus, resmi pindah ke PSI. Jokowi bahkan disebut-sebut ikut merayu ketiganya untuk memperkuat posisi PSI di Pemilu 2029. Namun, Jokowi membantah. “Enggak ada yang mengajak-ajak,” katanya. Ia menegaskan keputusan seseorang bergabung ke PSI adalah urusan pribadi, bukan paksaan darinya.
Ketua Bidang Kerja Sama Internasional PSI, Cheryl Anelia Tanzil, punya versi lain soal pertemuan di Bali itu. Ia mengatakan kehadiran Jokowi di acara tersebut hanya kebetulan karena sebelumnya menghadiri pernikahan Wakil Sekretaris Jenderal PSI, I Putu Yoga Saputra, yang juga teman dekat Kaesang. “Jokowi juga datang,” kata Cheryl pada 14 Oktober 2025.
Cheryl tak secara eksplisit membenarkan bahwa Jokowi adalah Ketua Dewan Pembina, tapi mengakui keberadaan mantan presiden itu membawa keuntungan besar bagi PSI. Menurutnya, ketokohan Jokowi bisa menjadi sumber inspirasi dan bimbingan politik bagi partai muda tersebut. “Ada kerinduan mau menyapa Jokowi tapi lewat kanal apa? Nah, PSI mungkin bisa jadi salah satu kanalnya,” ujarnya.
BACA JUGA:Santri Demo Rumah Ridwan Kamil, Protes Ucapan Atalia Soal Dana APBN untuk Pesantren
Cheryl juga menyebut pesan Jokowi agar PSI memperkuat jaringan hingga akar rumput. Ia mengakui PSI selama ini dikenal sebagai partai kota, sehingga perlu menembus basis desa. “Pesannya Jokowi, memang harus memperkuat struktur,” katanya.
Sementara itu, Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali menyebut partainya kini fokus melakukan konsolidasi besar-besaran di seluruh provinsi menjelang verifikasi Komisi Pemilihan Umum. Tujuannya untuk memastikan struktur partai siap hingga ke tingkat kecamatan atau pimpinan anak cabang (PAC).
Pertemuan Jokowi dengan PSI di Bali itu pun makin memantapkan dugaan bahwa sang mantan presiden belum benar-benar pensiun dari panggung politik. Ia mungkin tidak duduk di kursi partai secara resmi, tapi langkah-langkahnya masih tampak seperti seorang kingmaker yang sedang menata papan catur politik baru.
Sementara itu, Ahmad Ali tak ingin PSI hanya sibuk dengan pencitraan dan media sosial. Ia menegaskan partai harus memastikan mesin politik di lapangan benar-benar siap menghadapi verifikasi partai. Ia mengatakan DPP telah memerintahkan pengurus wilayah dan daerah di sepuluh provinsi melakukan evaluasi struktural besar-besaran. “Kami ingin memastikan kesiapan struktur PSI dalam menjalankan proses verifikasi,” ujar Ahmad Ali dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 14 April 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News