Musala Ponpes Al Khoziny Runtuh, Pemerintah Turun Tangan: Detik-Detik Penyelamatan Santri

Musala Ponpes Al Khoziny Runtuh, Pemerintah Turun Tangan: Detik-Detik Penyelamatan Santri

Musala ambruk di sidoarjo -Harian Surya-Youtube

POSTINGNEWS.ID --- Musibah runtuhnya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur bikin duka mendalam, bukan hanya untuk keluarga santri, tapi juga seluruh masyarakat. Peristiwa ini langsung jadi sorotan pemerintah pusat karena melibatkan banyak korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Perintah Langsung Presiden

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, turun langsung ke lokasi. Kedatangannya bukan inisiatif pribadi semata, tapi juga perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Presiden menitipkan duka dan doa untuk keluarga korban, sekaligus memastikan penanganan berjalan maksimal.

“Kami hadir di sini atas perintah Presiden RI Prabowo Subianto. Beliau menyampaikan belasungkawa dan mendoakan agar keluarga korban diberi kesabaran,” ucap Suharyanto, Rabu (1/10/2025).

Dalam kunjungan itu, ia didampingi Kepala Basarnas M. Syafii, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta Sekda Jatim Adhy Karyono. Rombongan pejabat ini meninjau langsung kondisi musala yang ambruk rata dengan tanah.

Tantangan Besar Tim SAR

Musibah ini diduga terjadi akibat kegagalan konstruksi, sehingga bangunan tidak kuat menopang beban. Yang bikin hati miris, data absensi menunjukkan ada sekitar 91 santri yang masih berada di dalam ketika bangunan runtuh.

Tim search and rescue (SAR) gabungan langsung bergerak. Hingga kini, setidaknya ada enam santri yang diperkirakan masih hidup di bawah puing-puing. Itu sebabnya setiap detik jadi sangat berharga.

Namun, penyelamatan bukan hal mudah. Kondisi bangunan yang rapuh bikin penggunaan alat berat sangat berisiko. Akhirnya, tim memilih jalur manual: menggali jalur sempit satu per satu supaya korban tidak semakin terjebak atau tertimpa reruntuhan baru.

Untuk membantu para santri bertahan, tim penyelamat bahkan sudah mengirimkan suplai makanan lewat celah kecil puing. Upaya ini dilakukan supaya korban tetap punya tenaga sampai benar-benar berhasil dievakuasi

BACA JUGA:Musala Pondok Pesantren Ambruk di Sidoarjo: Proses Evakuasi Masih Berlangsung, Puluhan Santri Belum Ditemukan.

Fokus Utama: Selamatkan yang Hidup

Suharyanto menegaskan bahwa prioritas sekarang adalah menyelamatkan korban yang masih hidup. Proses evakuasi jenazah baru akan dilakukan setelah semua korban selamat dievakuasi.

“Evakuasi korban yang sudah dinyatakan tidak bernyawa akan kita lakukan setelah kita yakin yang masih hidup berhasil diselamatkan,” tegasnya.

Pernyataan ini menegaskan bahwa nyawa manusia jadi hal yang paling utama dalam setiap langkah penyelamatan.

BACA JUGA:5 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Siap Jadi Senjata Konten Kreator

Harapan dan Doa untuk Korban

Musibah robohnya musala ini jadi pengingat pentingnya keamanan bangunan, terutama di fasilitas pendidikan dan ibadah. Namun di balik kesedihan, ada semangat luar biasa dari para relawan, petugas SAR, hingga pemerintah yang bahu-membahu untuk menyelamatkan para santri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News