Amankan Pasokan Air Pertanian, Kementrian Pekerjaan Umum Kembalikan Fungsi Irigasi Cikeusik di Cirebon dan Kuningan

Amankan Pasokan Air Pertanian, Kementrian Pekerjaan Umum Kembalikan Fungsi Irigasi Cikeusik di Cirebon dan Kuningan

Ilustrasi Berita--vritimes.com

POSTINGNEWS.ID --- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah mengembalikan fungsi dan kapasitas saluran irigasi Cikeusik guna memenuhi kebutuhan pengairan bagi lahan pertanian di Kabupaten Cirebon dan Kuningan, Jawa Barat. Upaya ini menjadi krusial untuk mendukung program swasembada pangan nasional serta meningkatkan produktivitas para petani di wilayah tersebut.

Proyek strategis yang dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung ini bertujuan utama untuk memulihkan kembali kemampuan saluran irigasi dalam menyalurkan air secara optimal. Hal ini ditegaskan oleh Menteri PU, Dody Hanggoro, saat meninjau langsung progres pekerjaan di lokasi, Rabu (20/8/2025).

Menurut Menteri Dody, rehabilitasi jaringan irigasi ini sangat penting untuk menunjang program intensifikasi pertanian melalui suplai air yang memadai. Ia pun memastikan bahwa proses pengerjaan tidak akan mengorbankan jadwal tanam para petani.

"Rehabilitasi ini penting untuk intensifikasi pertanian dengan suplai air yang memadai, dan tadi kepala balai sampaikan pekerjaan tidak mengganggu musim tanam ketiga (MT III) karena air tetap mengalir,” kata Menteri Dody.

BACA JUGA:Ribuan Warga Pati Gedor KPK, Kirim 10.000 Surat Tuntut Bupati Sudewo Diseret

BACA JUGA:Prabowo Anugerahi Haji Isam, Antara Bintang Kehormatan dan Batubara Berdarah

Pekerjaan yang berlokasi di Desa Pabuaran Kidul (Cirebon), Desa Bojongnegara (Cirebon), dan Desa Jatimulya (Kuningan) ini telah dimulai sejak 25 Maret 2025 dan ditargetkan rampung pada 19 Desember 2025.

Penanganan difokuskan pada saluran induk Maneungteung Timur sepanjang 3.260 meter yang akan melayani 288 hektare sawah, serta saluran Maneungteung Kepala sepanjang 202 meter.

Tidak hanya berdampak pada sektor pertanian, proyek ini juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar. Tercatat, sebanyak 137 tenaga kerja lokal terserap dalam pekerjaan ini, sekaligus memberdayakan pemasok material setempat.

Dalam kunjungan kerja yang sama, Menteri Dody juga meninjau pekerjaan penguatan tebing Sungai Cisanggarung dan Babakan, yang berada di perbatasan Kuningan, Cirebon (Jawa Barat) dan Brebes (Jawa Tengah).

BACA JUGA:Kuli di Jaktim Bunuh Bos Usai Tak Diberikan Gaji, Korban Dikubur dengan Semen: Terdakwa Divonis 13 Tahun Penjara

BACA JUGA:Dapat Tanda Jasa dan Kehormatan dari Presiden, Menko Pangan: Untuk Petani, Nelayan dan Pejuang Koperasi Merah Putih

Proyek yang dikerjakan sejak 2024 dan ditargetkan selesai 2026 ini meliputi pekerjaan normalisasi, turap beton, tanggul tanah, bronjong, revetment, retaining wall, krip beton, dan kolam retensi. Proyek ini juga memiliki kaitan erat dengan pengamanan Daerah Irigasi (DI) Cikeusik.

Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, menjelaskan bahwa proyek penanganan banjir Sungai Cisanggarung sepanjang 7 km juga dirancang untuk mengurangi risiko luapan air ke lahan pertanian di hilir, khususnya yang masuk dalam cakupan DI Cikeusik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: vritimes.com