OTT KPK Seret Wamenaker, 15 Mobil dan 7 Motor Disita, Jejak Busuk Lama Terkuak

JAKARTA, PostingNews.id – Panggung pemerintahan kembali berguncang hebat. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi senyap pada Kamis, 21 Agustus 2025 dan menyeret Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel dalam dugaan pemerasan terkait pengurusan layanan sertifikasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Tak tanggung-tanggung, KPK menyita 15 mobil dan 7 motor dari OTT tersebut.

Di tengah gegap gempita publik, nama Noel pun langsung meroket di mesin pencari Google—jadi kata kunci paling dicari per pukul 11.56 WIB, disusul ledakan perbincangan di Instagram, X, dan YouTube. Dalam 24 jam, 22.111 unggahan tentang Noel membanjiri lini masa dan menghasilkan lebih dari 427.000 atensi. Tagar #ImmanuelEbenezer, #OTTKPK, hingga #SaatnyaIndonesiaBerbenah berseliweran, jadi alarm keras bahwa publik tak lagi diam.

KPK sendiri menyatakan OTT ini bukan aksi sembarangan. Lembaga antirasuah itu sebelumnya juga pernah membongkar praktik lancung di tubuh Kemenaker—termasuk pada Juni 2025 lalu saat 8 petinggi Kemenaker dijerat dalam pemerasan TKA senilai Rp53,7 miliar. Kini, sejarah kelam itu kembali berulang, hanya saja dengan wajah dan level yang lebih tinggi.

Makin ke sini, rekam jejak Kementerian Ketenagakerjaan tampak seperti buku dosa berjilid-jilid. Tahun 2009, proyek pengadaan mesin pelatihan di BLK dikorupsi, negara merugi Rp2,06 miliar. Pada 2007, audit tenaga kerja asing diselewengkan oleh seorang Dirjen, merugikan Rp1,51 miliar.

Bahkan, pada 2009, dugaan penyalahgunaan dana Yayasan Tabungan Pesangon Tenaga Kerja di sektor migas bikin negara tekor Rp107 miliar. Belum lagi skandal tahun 2024, saat mantan Dirjen Transmigrasi di Kemenaker didakwa korupsi senilai Rp17,6 miliar.

Integritas Kemenaker Jeblok, Kalah dari Kemenlu dan Bappenas

Lantas, apakah semua kasus itu hanya kebetulan? Ternyata tidak. Skor Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 dari KPK menempatkan Kemenaker di zona merah. Skor mereka cuma 71,29, jauh di bawah rata-rata nasional (71,53) dan kalah telak dari Kemenlu (85,73) dan Bappenas (85,35). Dari seluruh kementerian tipe sedang, Kemenaker jadi yang paling rendah!

Parahnya lagi, skor itu bahkan lebih buruk dari capaian tahun lalu. Meski diklaim membaik dari SPI 2023 (69,73), Kemenaker tetap jadi penghuni dasar klasemen dalam hal integritas dan antikorupsi.

OTT kali ini, yang menyeret Noel dan menyita belasan kendaraan, bukan sekadar drama politik. Ini alarm keras tentang institusi yang tengah membusuk dari dalam. Jika Presiden dan jajarannya serius ingin menegakkan integritas, Kemenaker adalah ladang bersih-bersih yang tak bisa ditunda lagi.