CPNS 2025 Sekolah Kedinasan Dimulai, Ombudsman dan Pakar Ingatkan Potensi Kecurangan

CPNS 2025 Sekolah Kedinasan Dimulai, Ombudsman dan Pakar Ingatkan Potensi Kecurangan

Seleksi CPNS 2025 jalur sekolah kedinasan resmi dimulai. Ombudsman dan pakar mengingatkan pentingnya transparansi, pengawasan ketat, serta pencegahan praktik curang yang berpotensi mencoreng proses rekrutmen aparatur sipil negara.--Foto: IG @praja_ipdn_

Dugaan pelanggaran itu mencakup perubahan hasil seleksi setelah verifikasi, metode penilaian wawancara dan tes kesehatan yang tidak transparan, hingga praktik yang berpotensi merugikan peserta dan menyebabkan formasi kosong.

Jadwal Lengkap Seleksi 2025

Seleksi CPNS 2025 jalur sekolah kedinasan dimulai dengan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) pada 11–26 Agustus 2025. Hasil SKD diumumkan pada 27–31 Agustus 2025, dilanjutkan seleksi lanjutan pada 15–16 September 2025. Pengumuman kelulusan akhir dilakukan pada 7–18 September 2025 oleh kementerian atau lembaga terkait.

Menteri PAN-RB, Rini Widyantini, menyampaikan pada hari pertama, Senin, 11 Agustus 2025, sekitar 5.000 peserta mengikuti ujian dari berbagai instansi penyelenggara sekolah kedinasan. Tahun ini tersedia 3.252 formasi PNS yang tersebar di tujuh sekolah kedinasan di bawah tujuh instansi berbeda.

“Proses seleksi dilakukan dengan Computer Assisted Test (CAT) yang mengutamakan transparansi karena hasil tes para peserta dapat dilihat secara langsung,” kata Rini saat meninjau proses di Kantor BKN, Jakarta.

Dengan sistem ini, setiap peserta langsung mengetahui nilai mereka begitu selesai ujian. Mekanisme terbuka ini diyakini dapat menutup peluang praktik joki, nepotisme, dan kecurangan lainnya.

BACA JUGA:Salut! Digadang akan Menjadi Kiper Utama Barcelona, Joan Garcia Tetap Hormati Ter Stegen Sebagai Kapten

BACA JUGA:Akhirnya! 20 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Prada Lucky, Pelaku Terancam Lima Pasal Berbeda

Rini menegaskan, seleksi kali ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, khususnya pada agenda penguatan SDM dan reformasi birokrasi.

“Seleksi dilaksanakan secara ketat sehingga menutup rapat celah kecurangan, tujuannya untuk menghasilkan individu yang berkualitas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News