Hasto Bebas Bertepatan Kongres, PDIP pun Bersolek Ulang Pascareformasi Internal

Hasto Bebas Bertepatan Kongres, PDIP pun Bersolek Ulang Pascareformasi Internal

Hasto Kristiyanto bebas berkat amnesti Prabowo, bertepatan dengan Kongres VI PDIP. Partai banteng bersolek ulang pascareformasi internal. --Foto: Dok. PDIP Jatim.

POSTINGNEWS.ID --- Sekretaris Jenderal demisioner PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto akhirnya menghirup udara bebas setelah mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto. Alhasil, PDIP pun bersolek ulang pascareformasi internal.

Tak sampai 24 jam setelah grasi politik itu dijatuhkan, Hasto disebut-sebut bakal hadir di hari penutupan Kongres VI PDIP di Bali. Sebuah panggung yang bukan hanya simbolis, tapi juga momentum.

Keputusan amnesti itu sendiri bukan tanpa silang tafsir. Sebelumnya, Hasto ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak Februari 2025 atas kasus dugaan suap pengaturan proyek infrastruktur desa—kasus yang disebut-sebut turut menyeret lingkar kekuasaan di masa transisi pemerintahan Jokowi–Prabowo.

Namun dalam narasi internal PDIP, pembebasan Hasto bukan semata urusan hukum. Politikus PDIP, Deddy Sitorus, terang-terangan menyebut ada “suasana kebatinan” kader yang menginginkan kehadiran Hasto dalam kongres sebagai simbol bahwa “kejahatan akhirnya kalah oleh kebenaran.”

“Satyam eva jayate,” kata Deddy baru-baru ini, mengutip semboyan klasik India yang berarti “kebenaran pasti menang.”

Kongres VI PDIP juga menjadi panggung untuk menyusun ulang susunan pengurus baru DPP periode 2025–2030. Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum terpilih masih memegang hak prerogatif penuh untuk menentukan siapa saja yang masuk lingkaran elite partai banteng. Namun, tidak ada pembahasan spesifik mengenai posisi Hasto di kepengurusan baru—setidaknya di forum formal.

Yang menarik justru adalah arah program yang digodok. Sidang-sidang komisi yang berlangsung sejak Jumat malam merumuskan hal-hal fundamental: pendidikan, kesehatan, ekonomi produktif, hingga penguatan politik anggaran. Megawati disebut ingin hasil sidang ini tak sekadar berhenti di atas kertas.

Namun, semua itu berlangsung di tengah bayang-bayang rekonsiliasi senyap antara PDIP dan pemerintahan Prabowo. Prabowo memang tidak diundang ke kongres kali ini. Tapi sinyal dukungan dari PDIP terhadap pemerintahan baru sudah terang-benderang, bahkan disertai “imbalan” politik berupa amnesti bagi Hasto.

Maka bagi sebagian pengamat, kehadiran Hasto di kongres bukan cuma soal reuni keluarga besar PDIP. Ini juga semacam pertanda bahwa rekonsiliasi politik di tingkat elite bisa berlanjut jadi konsolidasi di bawah. Dan Hasto, terlepas dari rekam jejak hukumnya, masih jadi figur yang dipeluk kader.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News