Bahaya Keracunan! Daging Kurban dan Jeroan Jangan Dicampur

daging dan jeroan sebaiknya dikemas secara terpisah, dan daging yang telah dipotong harus segera didistribusikan.-@cookpad-Instagram
Selain itu, Dr. Baihaqi juga menyoroti aspek logistik distribusi.
Ia menjelaskan bahwa daging kurban umumnya tidak melalui proses pendinginan, sehingga harus segera ditangani dan didistribusikan guna mencegah kerusakan.
BACA JUGA:3 KRL Baru China Resmi Beroperasi di Lintas Bogor dan Cikarang, Ini Jadwal Lengkapnya!
Akan tetapi dalam kondisi tertentu, di tengah keterbatasan distribusi, ia juga menyebutkan ada juga lembaga qurban ber inovasi melakukan pengolahan daging kurban menjadi produk siap saji seperti rendang atau dendeng kaleng.
“Namun inovasi ini membutuhkan biaya dan peralatan lebih mahal dibanding pembagian dalam bentuk mentah,” katanya.
Ia berpesan, “Penanganan yang baik tidak hanya menjaga kualitas daging, tapi juga menjadi bagian dari ibadah yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab.”
Selain itu, di sisi lain, Dr drh Supratikno, PAVet, ahli anatomi veteriner dan perilaku hewan dari IPB University, menjelaskan dampak dan cara penanganan stres pada hewan kurban.
Menurutnya, stres pada hewan kurban tidak hanya berdampak pada perilaku, tetapi juga secara signifikan memengaruhi kualitas daging yang dihasilkan.
“Ketika hewan mengalami stres, sistem saraf simpatis akan teraktivasi sehingga pembuluh darah menyempit. Akibatnya, proses pengeluaran darah saat penyembelihan menjadi tidak sempurna. Darah yang tertinggal di dalam daging akan menurunkan kualitas daging,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa stres menyebabkan penggunaan glikogen otot secara berlebihan.
BACA JUGA:Yes! Diskon Tarif Semua Moda Transportasi di Indonesia Berlaku Mulai Hari Ini, Rabu 4 Juni 2025
Jika kadar glikogen menurun, pembentukan asam laktat akan terganggu.
“Tanpa asam laktat yang cukup, pH daging akan tetap tinggi dan menyebabkan daging menjadi gelap, keras, serta kering. Kondisi ini dikenal dengan istilah dark, firm, and dry meat (DFD),” tambahnya.
Dari sisi perilaku, hewan yang stres juga lebih sulit ditangani dan dapat meronta berlebihan.
Kondisi ini berisiko menyebabkan memar (bruising) pada daging, yang tentu akan menurunkan nilai jual dan kualitas konsumsi.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-