Jangan Anggap Remeh Gejala Saraf Kejepit, Bisa Berujung Lumpuh

Ilustrasi saraf kejepit yang patut diwaspadai---Pinterest
Injeksi steroid
Tindakan operasi (jika terapi non-bedah tidak berhasil)
Jika rasa nyeri atau kebas berlangsung lebih dari satu minggu, atau memburuk dari waktu ke waktu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Penanganan dini penting untuk mencegah komplikasi serius.
BACA JUGA:Penghargaan yang Diterima Syahrini di Festival Film Cannes Bukan dari UNESCO, Ini Faktanya
Cara Mencegah Saraf Kejepit
Langkah-langkah berikut bisa membantu mencegah saraf terjepit:
Perbaiki postur tubuh, terutama saat duduk dan mengangkat beban
Rutin berolahraga ringan, seperti yoga atau berenang
Jaga berat badan ideal
Hindari duduk terlalu lama tanpa peregangan
Jangan biarkan rasa pegal yang Anda anggap sepele menjadi pintu masuk masalah besar.
Waspadai tanda-tanda saraf terjepit dan ambil langkah cepat jika gejala muncul. Ingat, lumpuh bukan akibat langsung dari trauma besar saja—rasa pegal pun bisa jadi awalnya.
Secara harfiah, saraf terjepit memang berarti saraf yang terjepit di antara ruas-ruas tulang belakang. Saraf terjepit tidak akan terjadi, jika tidak ada perubahan struktur tulang. Artinya, harus terjadi penyempitan dahulu pada ruas tulang belakang,” kata dr. Irca Ahyar Sp.N, DFIDN dari DRI Clinic dalam keterangan kepada media.
Pertanyaannya, bisakah saraf terjepit dicegah, atau paling tidak diminimalkan risikonya? Sangat bisa. Saran dr. Irca, langkah pertama adalah mengenali tubuh kita sendiri. “Sebesar apa kemampuan otot kita, seberat apa beban yang bisa kita bawa, apakah postur tubuh kita sudah baik saat melakukan sesuatu, olahraga apa saja yang kita lakukan, aktivitas harian apa yang kita jalani, dan sebagainya.”
Kalau pekerjaan kita sehari-hari tidak melibatkan pembentukan otot, maka otot tulang belakang tidak akan terbentuk. Itu berarti, kemampuan otot kita untuk mengangkat beban, tidak akan besar. Untuk mengangkat beban seberat 2,5 kg saja, otot kita mungkin tidak mampu.
“Ketika otot yang tidak terlatih dipaksa untuk mengangkat beban berat, otot tersebut akan mencengkeram kuat-kuat, hingga kemudian menjadi kaku. Otot yang kaku akan menggenggam tulang belakang terus-menerus. Akibatnya, celah di antara tulang akan menyempit, hingga kemudian menyebabkan saraf terjepit.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News