Bali Gelap Gulita, Media Asing Cecar Indonesia

Bali Gelap Gulita, Media Asing Cecar Indonesia

Reuters dan media Australia menyebut mati lampu di Bali mengganggu wisata dan transportasi. --TikTok dHammerick/news.com.au

POSTINGNEWS.ID – Pemadaman listrik massal yang melumpuhkan Bali pada Jumat 2 Mei 2025 sore kemarin menarik perhatian media internasional. Sejumlah media internasional menyoroti peristiwa mati lampu atau blackout yang terjadi di Bali. Reuters dan media Australia menyebut mati lampu di Bali sangat mengganggu aktivitas wisata dan transportasi. 

BACA JUGA:Israel Kena Azab! Hampir 5.000 Haktare Kawasan Hutan Dilahap Api

Mereka menyoroti bagaimana blackout tersebut tak hanya mempengaruhi kehidupan warga lokal, tetapi juga membuat sektor pariwisata dan transportasi di pulau wisata utama Indonesia itu lumpuh seketika.

Listrik padam sejak pukul 16:00 WITA, akibat gangguan pada kabel bawah laut yang menghubungkan sistem kelistrikan Jawa - Bali.

Dalam hitungan menit, berbagai aktivitas terhenti.

Jalanan gelap, lampu lalu lintas mati, toko dan restoran tutup dan Bandara Ngurah Rai sempat mengalami gangguan meski tetap beroperasi dengan bantuan genset.

BACA JUGA:Jadwal Pencairan PIP Mei 2025, Buruan Cek Saldo!

Jalanan Gelap Gulita

Banyak wisatawan asing yang membagikan pengalaman mereka di media sosial, memperlihatkan situasi mencekam saat seluruh pulau Bali nyaris gelap total. Salah satu unggahan dari kawasan Canggu viral di Instagram yang menunjukkan jalan-jalan yang sunyi tanpa penerangan.

"Power outage to the whole island. No phone connection. No lights. Dark shops. Dark restaurants. Silence and only scooter sounds," tulis seorang turis asal Australia dikutip Reuters. 

BACA JUGA:Penyayang Anabul Harus Tahu, Ternyata si Empus Juga Bisa Nangis Lho

Laporan media dari Australia hingga Inggris menyoroti efek domino pemadaman ini, dari kemacetan akibat lampu lalu lintas mati, antrean panjang di bandara, hingga sistem pembayaran elektronik yang tumbang. Bali yang biasanya ramai dan terang benderang, tiba-tiba menjadi gelap dan sunyi.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tetap bisa melayani penerbangan masuk dan keluar berkat penggunaan genset, namun beberapa penerbangan mengalami penundaan tentunya.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, memastikan operasional tetap berjalan walau tidak optimal.

BACA JUGA:Kenapa Nyeruput Kopi Tubruk Lebih Nikmat? Begini Ceritanya Guys...

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya