Kenapa Nyeruput Kopi Tubruk Lebih Nikmat? Begini Ceritanya Guys...

Kenapa Nyeruput Kopi Tubruk Lebih Nikmat? Begini Ceritanya Guys...

Ilustrasi kopi: kopi tubruk disajikan secara sederhana: bubuk kopi diseduh dengan air panas lalu diaduk. Metode tradisional ini dikenal dengan istilah kopi tubruk.-stockking-Freepik

JAKARTA - Nyeruput tubruk terbukti lebih nikmat, apalagi bila diminum bareng rekan-rekan setongkrongan. Setiap seduhan dan seruput pertama memberikan kenikmatan tersendiri. 

Umumnya, kopi tubruk disajikan secara sederhana: bubuk kopi diseduh dengan air panas lalu diaduk. Metode tradisional ini dikenal dengan istilah kopi tubruk.

Cara menyeduh kopi seperti ini tentunya terasa asing bagi mereka, karena sudah terbiasa dengan berbagai peralatan, termasuk mesin pembuat kopi dan saringan.

Kopi yang dihasilkan pun bebas ampas dengan kekentalan dan kekuatan aroma yang berbeda. Intinya, menyeduh kopi tubruk lebih mengandalkan suhu air yang ditambahkan, tekanan, dan waktu.

Guna mengungkap rahasia rasa dan aroma kopi, baru-baru ini peneliti dari University of Pennsylvania mencoba menemukan cara untuk membuat secangkir kopi yang lebih kuat dengan menggunakan jumlah bubuk kopi yang sama.

BACA JUGA:SMBC Indonesia Bantu UMKM Kopi Lokal untuk Tampil di Amsterdam Coffee Festival 2025

Menurut Prof Ronny Rachman Noor, Pakar Genetika Ekologi IPB University, meski tampak sederhana, penelitian tersebut dinilai jenius karena menggabungkan prinsip fisika dan kimia yang berhubungan dengan kontak antara bubuk kopi dan air panas dalam waktu tertentu. 

“Secara ilmiah, prinsip ini menimbulkan efek turbulensi bubuk kopi di dalam air yang terbukti secara ilmiah memperkuat rasa kopi,” katanya dalam keterangan kepada media. 

Peneliti ini berhasil menemukan cara memperkuat rasa kopi dengan menempatkan bubuk kopi di gelas, lalu menuangkan air secara perlahan–stabil tanpa terputus– menggunakan teko air panas leher angsa pada ketinggian tertentu. 

BACA JUGA:Berapa Cangkir Minum Kopi yang Aman Tiap Hari? Ini yang Sebenarnya Terjadi pada Tubuhmu!

“Ketinggian curahan air divariasikan, dengan ketinggian maksimal 30 cm dan mengombinasikannya dengan jumlah bubuk kopi yang ditambahkan,” imbuhnya.

Atas dasar berbagai kombinasi ketinggian curahan air dan jumlah bubuk kopi yang digunakan, para peneliti menyimpulkan bahwa aroma kopi dapat diperkuat tanpa menambahkan bubuk kopi tambahan jika air panas secara perlahan, stabil, dan dari ketinggian tertentu.

“Perpaduan ketinggian air yang dituangkan dan efek pencampuran air dengan bubuk kopi ini menimbulkan efek yang luar biasa, yang memperkuat rasa kopi tanpa harus menambah bubuk kopi yang lebih banyak,” kata Prof Ronny.

“Efek turbulensi yang dialami serbuk kopi di dalam air yang bergejolak, menjadi rahasia di balik menguatnya aroma kopi tanpa harus menambahkan bubuk kopi yang lebih banyak,” lanjutnya.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya