5 Tips Penting untuk Merasakan Kebahagiaan Hidup, Psikolog Ungkap Faktanya

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Setiap individu pasti menginginkan untuk tetap sehat, bahagia, dan mencapai tingkat kesejahteraan yang memadai.

Namun, hal-hal tersebut tidak datang dengan sendirinya, melainkan membutuhkan usaha dan kesungguhan.

Menurut penelitian psikologis yang dilansir dari NZ Herald, kesejahteraan jangka panjang berasal dari komitmen dalam mengejar kesenangan dan makna hidup.

Psikolog Martin Seligman telah merumuskan model 'Perma' untuk mencapai kesejahteraan ini, yang terdiri dari lima pilar utama.

BACA JUGA:Hatching Academy dan Limkokwing University of Creative Technology Resmikan Kemitraan Strategis, Tingkatkan Pendidikan Kreatif di Indonesia

Menurut Seligman, keberhasilan dalam mencapai kesejahteraan terdiri dari emosi positif, keterlibatan, hubungan interpersonal yang baik, makna hidup yang jelas, dan pencapaian dalam setiap hal yang dilakukan.

Model Perma ini menekankan pada pemenuhan kebutuhan mendasar dan psikologis manusia, seperti rasa kompetensi, otonomi, dan keterhubungan dengan orang lain.

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2016 terhadap 1.624 peserta yang direkrut secara daring menemukan bahwa intervensi berdasarkan model Perma mampu meningkatkan tingkat kebahagiaan peserta dan membantu mengurangi gejala depresi.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa intervensi berbasis model Perma dapat meningkatkan kesejahteraan mahasiswa pasca pandemi Covid-19, serta meredakan kecemasan pada pasien kanker paru-paru dan payudara.

BACA JUGA:The Lego Group Terus Perlebar Ekspansi di Indonesia

Ben Gibson, seorang dosen psikologi terapan di De Montfort University Leicester, Inggris, menjelaskan bahwa model Perma menyarankan individu untuk bertindak sesuai dengan keinginan yang membuat mereka merasa kompeten, memegang kendali, dan terhubung erat dengan orang lain.

Berikut adalah beberapa tips yang ditawarkan oleh Gibson berdasarkan lima pilar utama model Perma:

1. Emosi Positif

Individu akan berada dalam kondisi yang paling kreatif, responsif, dan fleksibel ketika mereka mengalami emosi positif. Emosi positif bukan hanya sekedar kesenangan hedonis, tetapi juga mencakup kekaguman, kegembiraan, inspirasi, rasa syukur, dan cinta.

Sumber: