Penduduk Asia Lebih Berisiko Mengidap Hipertensi, Faktor Ini yang Jadi Penyebabnya

Penduduk Asia Lebih Berisiko Mengidap Hipertensi, Faktor Ini yang Jadi Penyebabnya

Hipertensi-freepik-Freepik

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (INASH) telah mengemukakan bahwa penduduk Asia memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengembangkan Hipertensi dibandingkan dengan populasi dari ras lain di seluruh dunia. 

Menurut INASH terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kerentanan ini, salah satunya adalah adanya gen tertentu dalam populasi Asia yang menunjukkan sensitivitas tinggi terhadap garam.

Kondisi ini berarti bahwa ketika orang Asia mengonsumsi garam dalam jumlah yang mungkin tidak berbahaya bagi ras lain, mereka mengalami peningkatan tekanan darah yang lebih signifikan. 

BACA JUGA:Tidur Sudah 8 Jam Tapi Kok Masih Ngantuk? 3 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

"Populasi Asia itu punya gen yang sensitif dengan garam. Dibandingkan dengan (orang) Eropa, ini merupakan salah satu faktor risiko terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi dan ini berbeda dengan ras Kaukasia," kata dr Eka Harmeiwaty, Sps, selaku Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia di Jakarta, dikutip pada hari Minggu, 20 Mei 2024.


Ilustrasi- Penurun tekanan darah tinggi-Tangkapan Layar-Pixabay

Sensitivitas ini terkait dengan variasi genetik spesifik yang ditemukan lebih umum pada orang Asia. 

Gen tersebut mempengaruhi cara tubuh memproses garam, menyebabkan retensi natrium yang lebih tinggi dan akibatnya peningkatan volume darah serta tekanan darah.

Selain faktor genetik, gaya hidup dan pola makan yang kaya akan makanan asin dan diproses juga berkontribusi pada prevalensi hipertensi di kalangan orang Asia. 

BACA JUGA:Update! Jadwal Timnas Indonesia vs Irak Dimajukan, Jangan Sampai Terlewat!

Kombinasi dari faktor-faktor genetik dan lingkungan ini menjadikan populasi Asia lebih rentan terhadap perkembangan hipertensi, yang memerlukan perhatian khusus dalam pencegahan dan pengelolaan kondisi ini di wilayah tersebut. 

Upaya untuk mengurangi asupan garam dan mempromosikan gaya hidup sehat menjadi langkah penting dalam mengurangi risiko hipertensi di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya.

Selain itu, dr. Eka juga menjelaskan bahwa salah satu alasan mengapa gen Asia cenderung sensitif terhadap garam adalah karena budaya makan yang sudah terbentuk sejak lama, di mana makanan asin menjadi bagian tak terpisahkan. 

Misalnya di Jepang, Korea, dan China, ada kecenderungan untuk menyukai makanan yang difermentasi seperti stinky tofu (tahu busuk), kimchi, dan natto.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: