Unilever Resmi Buka Program Buyback Saham Senilai US$ 1,6 Miliar

Unilever Resmi Buka Program Buyback Saham Senilai US$ 1,6 Miliar

Unilever Mencetuskan Program Buyback Saham Senilai US$ 1,6 Miliar--

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Unilever, perusahaan multinasional yang bergerak di bidang produk konsumen, telah meluncurkan program pembelian kembali saham senilai 1,5 miliar euro atau setara dengan US$ 1,6 miliar.

Langkah itu dilakukan setelah volume meningkat untuk pertama kalinya dalam 10 kuartal, CEO raksasa industri barang konsumsi tersebut mengatakan, hal itu akan terjadi. 

Akan tetapi demikian, CEO Unilever menyatakan bahwa kinerja keseluruhan perusahaan masih perlu ditingkatkan.

Unilever adalah perusahaan yang terkenal dengan merek-merek populer seperti sabun Dove dan saus Hellmann's.

BACA JUGA:8 Cara Atasi Dahak Bayi yang Benar Nggak Bikin Si Kecil Ngereog, Anti Sesak!

Pada saat pengumuman program pembelian kembali saham, Unilever juga mengungkapkan bahwa laba operasional dasar selama satu tahun terakhir naik sebesar 2,6% mencapai 9,9 miliar euro. 

Selain itu, margin operasional dasarnya juga meningkat sebesar 60 basis poin menjadi 16,7%. Namun, capaian tersebut ternyata tidak memenuhi harapan dari para analis, yang sebelumnya memperkirakan laba operasional sebesar 10,4 miliar euro.

Program pembelian kembali saham merupakan salah satu langkah yang diambil oleh perusahaan untuk meningkatkan nilai sahamnya di pasar. 

Dalam jenis program ini, perusahaan menggunakan uang tunai untuk membeli kembali sahamnya dari pasar terbuka. 

BACA JUGA:Menegangkan! Ini 5 Rekomendasi Drama Korea Thriller Terbaik Sepanjang Masa

Dengan demikian, jumlah saham yang beredar di pasar akan berkurang dan hal ini dapat mengurangi tekanan jual serta meningkatkan harga saham.

Unilever bukanlah satu-satunya perusahaan yang meluncurkan program pembelian kembali saham. 

Banyak perusahaan besar lainnya, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, juga telah mengadopsi strategi ini untuk mengoptimalkan kapitalisasi pasar mereka. 

Program ini seringkali digunakan untuk menunjukkan kepercayaan perusahaan terhadap kinerja masa depannya serta dorongan positif bagi investor yang mungkin akan mempertimbangkan untuk membeli saham perusahaan tersebut.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: