Pamit dari Cokro TV, Ade Armando Semprot Denny Siregar: 'Kok Denny Serendah ini...'

Pamit dari Cokro TV, Ade Armando Semprot Denny Siregar: 'Kok Denny Serendah ini...'

Alasan Ade Armando pamit dari Cokro TV.--Tangkapan layar Twitter/@adearmando61

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kedua sahabat lama, Denny Siregar dan Ade Armando, terlibat dalam perdebatan di media sosial Twitter/X.
 
Sumber dari cuitan @Dennysiregar7 menyebutkan bahwa Denny Siregar mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan Ade Armando yang memutuskan meninggalkan kanal Youtube Cokro TV.
 
Denny Siregar menyatakan bahwa alasan Ade Armando keluar dari Cokro TV diduga terkait pertemuan antara partai PSI (Partai Solidaritas Indonesia) dengan Prabowo Subianto.
 
Denny juga merujuk pada keputusan Ade Armando dengan mengatakan bahwa kawannya tersebut tampaknya terpengaruh oleh "topeng palsu" Prabowo Subianto.
 
Dalam cuitannya, Denny mengucapkan terima kasih kepada Ade Armando atas kontribusinya di Cokro TV.
 
 
Namun, ia menyatakan bahwa idealisme mereka tidak sesuai dengan keinginan Ade, karena Cokro TV awalnya didirikan untuk membela nilai-nilai yang diyakini benar dan untuk mendukung Jokowi serta Ganjar.
 
Denny juga menyatakan bahwa Cokro TV adalah media non-partisan yang tidak percaya pada Prabowo dan pandangannya.
 
"Kita punya jalan sendiri2," cuit Denny Siregar, Senin (7/8).
 
Ia mengharapkan Ade Armando dapat merasa bebas untuk mendukung siapa pun di kanal pribadinya.
 
Ade Armando merespons dengan mengungkapkan bahwa keputusannya mundur dari Cokro TV bukan karena Prabowo, melainkan karena ia dilarang untuk mengkritik PDIP terkait Ganjar.
 
 
Ia menegaskan bahwa Denny keliru dalam mengartikan alasannya dan menganggap Denny merendahkan dirinya dengan mengaitkannya dengan Prabowo.
 
"Kok Denny serendah ini dengan memframe seolah2 saya mundur dari Cokro TV karena urusan Prabowo," tegas Ade.
 
Ade Armando juga memposting pesan yang sama di akun Instagram pribadinya @adearmando_official.
 
Ade menjelaskan bahwa ia mundur dari Cokro TV karena dilarang mengkritik PDIP terkait Ganjar, karena hal tersebut bisa mengurangi elektabilitas Ganjar.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: