Terlihat Lebih Condong ke Prabowo, Rocky Gerung Nilai Jokowi Sudah Tak Dihargai Megawati

Terlihat Lebih Condong ke Prabowo, Rocky Gerung Nilai Jokowi Sudah Tak Dihargai Megawati

Foto: Sekretariat Presiden--

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan analisisnya tentang alasan di balik dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya terhadap Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurutnya, dukungan tersebut dapat dipahami dalam konteks hubungan Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
 
Rocky berpendapat bahwa dukungan Jokowi kepada Prabowo bukan semata-mata kalkulasi politik mengenai masa depannya, tetapi lebih berkaitan dengan hubungannya yang tidak harmonis dengan Megawati.
 
Menurut Rocky, ada satu kejadian di mana Jokowi merasa dilecehkan oleh Megawati. Hal ini membuat Jokowi merasa dihina dan direndahkan.
 
"Dalam benak publik, Jokowi merasa direndahkan oleh Megawati, dan hal ini tercatat dalam percakapan keluarga Jokowi saat makan malam," jelasnya.
 
Selain itu, Rocky juga melihat adanya pertarungan antara Jokowi dan Megawati, meskipun tidak tampak secara terang-terangan. Pertarungan Jokowi terlihat dengan melibatkan putranya, yaitu Gibran Rakabuming Raka, yang membawa relawannya untuk mendukung Prabowo.
 
Selain itu, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, juga pernah terlihat mengenakan kaos dengan gambar wajah Prabowo.
 
Rocky menyimpulkan bahwa keluarga Jokowi, sebagai keluarga Jawa yang selalu berhati-hati, akhirnya tidak dapat menahan diri karena publik menginginkan pertarungan akhir antara Megawati dan Jokowi. Tindakan kedua putra Jokowi tersebut menandakan bahwa mereka hanya mempercayai Prabowo.
 
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), juga berharap agar Presiden Joko Widodo lebih condong untuk mendukung Prabowo Subianto setelah Prabowo Subianto bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran beberapa waktu lalu.
 
"Nah itu yang menjadi harapan kita. Keyakinan kita. Harapan dan keyakinan kita," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/5).
 
Cak Imin menganggap wajar apabila pada akhirnya Presiden harus bermain dengan lebih dari satu pihak dalam Pemilihan Presiden 2024. Hal ini disebabkan oleh adanya banyak calon presiden dan calon wakil presiden yang berharap mendapatkan dukungan tersebut.
 
Beberapa pihak berpendapat bahwa pertemuan Gibran dengan Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) dianggap sebagai dukungan keluarga Jokowi kepada Prabowo. Bahkan, ada spekulasi bahwa Gibran mungkin akan menjadi calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo.
 
Namun, belakangan ini, Gibran telah dipanggil oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDI-P) . PDI-P mengingatkan Gibran tentang kekhawatiran akan adanya "dansa politik" yang semakin meningkat menjelang pemilihan umum. Terlebih lagi, sebagai putra dari Presiden Jokowi, posisi Gibran dianggap menarik dan berpotensi untuk didekati oleh banyak pihak.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: