Sri Mulyani Diminta Waspada, Ada Dua Bos Mafia Besar Penggerak Rafael Alun di Kemenkeu?

Sri Mulyani Diminta Waspada, Ada Dua Bos Mafia Besar Penggerak Rafael Alun di Kemenkeu?

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Sekretaris Pendiri Indonesia Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus, terang-terangan memperingatkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk berhati-hati dengan orang-orang di lembaga yang dipimpinnya.

Sebab, kata Iskandar, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat ini tengah dikelilingi oleh dua bos mafia besar. Keduanya juga yang menjadi penggerak aksi geng Rafael Alun Trisambodo melakukan dugaan tindak pencucian uang.

Iskandar kemudian mengungkapkan posisi dua bos mafia itu di Kemenkeu. Ia menyebut, keduanya merupakan dua pegawai di eselon I yang ternyata dekat dengan Sri Mulyani.

BACA JUGA:Heboh! Nama Raffi Ahmad Terseret Kasus Pencucian Uang Rafael Alun Trisambodo

Mereka bahkan disebut ingin merusak reputasi Sri Mulyani yang selama ini baik dan aman dari tindak kejahatan.

"Kami sebut hati-hati bu, ada dua Eselon I akan merusak reputasi. Mereka saat itu ikut program Jokowi terkait pengampunan pajak, ibu Sri Mulyani mempunyai kemampuan untuk membongkar hal itu,” ungkap Iskandar dalam wawancara di sebuah televisi nasional, dikutip Rabu, 5 April 2023.

Sayangnya, Iskandar tidak menyebutkan secara detail identitas bos mafia yang menjadi penggerak kasus Rafael Alun itu. Namun, ia menegaskan bahwa keduanya merupakan orang-orang yang sangat berpengaruh di Kemenkeu.

"Jadi ini Rafael Alun Trisambodo adalah komplotan, ini geng, ini kelompok-kelompok yang cerdas, dan saat ini pimpinan mereka ada di samping ibu Sri Mulyani," tuturnya.

BACA JUGA:Rafael Alun Ngotot Tak Pernah Bergaul dengan Artis, IAW Membantah: 'Besannya Aja Selebriti'

Lebih lanjut, Iskandar membeberkan ciri pimpinan mafia yang berlalu-lalang di sekitar Sri Mulyani itu. Katanya, dua bos tersebut adalah orang yang turut menandatangani program pengampunan pajak yang digagas pemerintah baru-baru ini.

"Ciri-cirinya adalah yang melakukan atau ikut menandatangani program pengampunan pajak atau teks amnesti saat salah satu perusahaan asal Mauritius kemudian berubah wujud menjadi berbadan hukum Indonesia, sebagai pemilik salah satu bank di Indonesia," beber Iskandar.

Iskandar mengatakan, penangkapan dan penetapan tersangka kepada Rafael Trisambodo sekarang ini merupakan pintu masuk untuk mengungkap komplotan pelaku pencucian uang di Kemenkeu.

"Kalau Rafael Alun Trisambodo ini disentuh, ini kunci dari kotak pandora. Kotaknya sudah ada di KPK. Kami sangat yakin ini akan tersentuh, dan ini adalah hal untuk menggulung persoalan selama 20 tahun terakhir. Pencucian dan sebagainya itu yang ingin mereka selamatkan dari konsep money laundry itu," tandasnya.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: