Waspada! Popok Kering Pada Anak Bisa Beresiko Munculkan Penyakit Gagal Ginjal Akut

Waspada! Popok Kering Pada Anak Bisa Beresiko Munculkan Penyakit Gagal Ginjal Akut

Bayi-@kehamilansehat-Instagram

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Dianggap sepele namun membahayakan bagi anak apabila popok anak sudah kering bisa mengalami gagal ginjal akut.

Kalangan orang tua harus mulai waspada terhadap kondisi popok kering dalam jangka waktu lama pada seorang anak.

Karna, pada saat ini sedang marak anak usia dini mengidap penyakit gagal ginjal akut dari mulai salah knsumsi obat hingga penggunaan popok yang kering.

BACA JUGA:Luar Biasa! Raffi Ahmad Tak Segan-segan Berikan Hadiah iPhone ke Pengasih Cipung

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes yang bernama Siti Nadia Tarmizi baru saja mengeluarkan imbauan kepada para orang tua agar mewaspadai kondisi popok kering pada anak yang berasal dari kesulitan membuang air seni, ada kaitannya dengan risiko gagal ginjal akut.

Menurut Nadia, munculnya kejadian sulit buang air kecil adalah gejala spesifik yang menandai datangnya risiko gagal ginjal akut akibat keracunan obat sirop dengan cemaran senyawa kimia Etilen Glikol/Dietilen Glikol (EG/DEG) melebihi batas aman.

"Kalau kelihatannya sudah seharian pipisnya anak sedikit sekali, atau kalau sehari bisa tiga kali ganti popok, tetapi ini hanya sekali, maka harus waspada," ujar Siti Nadia Tarmizi dalam jumpa persnya Rabu, 8 Februari 2023.

Nadia menerangkan, cairan yang cukup diberikan pada anak dengan sakit demam seharusnya bisa membuat anak buang air kecil dengan normal. Namun, jika yang terjadi sebaliknya, maka anak harus segera dibawa ke rumah sakit.

BACA JUGA:Heboh! Pria Diduga Preman Mabuk Ngamuk-ngamuk di Warung Jaktim, Polisi Turun Tangan

"Kalau demam, biasanya beri cairan yang cukup pada anak, memastikan minumnya cukup, dia bisa buang air kecil, tetapi kalau popok kering, itu sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit," ujarnya lagi.

Nadia secara spesifik memaparkan bahwa sakit gagal ginjal akut hanya berlangsung selama 10-14 hari dengan gejala demam dan sulit buang air.

"Yang paling spesifik adalah frekuensi air kecil yang berkurang sangat cepat progresifnya, dari yang semula sedikit-sedikit, lama-lama tidak bisa," ujar Nadia membeberkan.

Orang tua diminta harus lebih cekatan lagi dalam meneliti kesehatan untuk buah hatinya.

BACA JUGA:Pilot Susi Air Tidak Disandera OPM, Panglima TNI: Dia Menyelamatkan Diri

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: