Cerita Jokowi Putuskan Lockdown Demi Atasi Covid-19: 'Saya Semedi Tiga Hari untuk Memutuskan'
jokowi mengaku semedi selama tiga hari saat putuskan lockdown-tangkap layar (Sekretariat presiden)-Youtube
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan saat dirinya bingung harus memutuskan mengambil kebijakan lockdown untuk mengatasi pandemi Covid-19 pada tahun 2020.
Jokowi bahkan mengaku melakukan semedia selama tiga hari untuk memutuskan kebijakan lockdown tersebut.
Hal tersebut ia ungkapkan saat membuka Rapar Koordinasi Nasional (Rakornas) Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun 2023. Acara tersebut diselenggarakan di Gedung AA Maramis, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, pada Kamis, 26 Januari 2023.
BACA JUGA:Segera Pasang Wireless Fast Charging di Mobil, Segni Biayanya
Jokowi mengungkapkan mengenai kebijakan WHO yang membuat dirinya bingung.
“Kita ingat awal-awal dari WHO disampaikan, saya bertanya kepada mereka, 'Presiden ga usah pakai masker, awal-awal. Yang pakai masker hanya yang batuk-batuk yang kena saja'. Ga ada seminggu semua harus pakai masker, ternyata mereka bingung, kita juga bingung,” kata Jokowi.
Jokowi bercerita bagaimana kondisi pemerintahan di awal pandemi Covid-19 karena belum memiliki pengalaman.
“Belum ada seminggu, semua harus pakai masker. Ternyata mereka bingung kita juga bingung. Begitu sampai puncaknya semua negara mencari yang namanya APD. Kita juga cari ke mana-mana, eee ternyata kita sendiri bisa memproduksi dan dikirim ke negara-negara lain. Karena, posisinya memang semuanya bingung,” kata Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi memuji kinerja yang dilakukan oleh pemerintah begitu efektif menangani pandemi Covid-19.
“Saya melihat semuanya kita ini bekerja karena tertekan oleh persoalan, tertekan oleh masalah. Semuanya bekerja. Itu yang tidak saya lihat sebelum-sebelumnya,” ujar Jokowi.
Banyak pihak yang meminta Jokowi memutuskan lockdown namun menurut Jokowi, jika pada saat itu dirinya tidak kuat menerima tekanan tersebut, maka keputusan bisa saja keliru.
“Enggak dari DPR, enggak dari partai, semuanya juga minta lockdown. Tekanan-tekanan seperti itu pada saat mengalami krisis dan kita tidak jernih, kita tergesa-gesa, bisa salah, bisa keliru,” tandas Presiden.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Source
- Tag
- Share
-