JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Drama kasus pembunuhan Brigadir J oleh Tersangka dalangnya Ferdy Sambo sampai saat ini belum juga tuntas.
Mantan Danjen Kopassus Mayjen Purn TNI Soenarko ikut buka suara terkait kasus Ferdy Sambo.
Mulanya Purnawirawan TNI ini menyebut jika kondisi Polri sudah memperihatinkan.
Hal ini diungkapkan olehnya melalui unggahan kanal YouTube Realita TV.
"Kondisi Polri menurut saya sudah sangat memprihatinkan, amburadul dan tidak terkendali," ujar Soenarko, dilansir pada Minggu 11 September 2022.
BACA JUGA:Setelah Kepulauan Mentawai, Giliran Pacitan Diguncang Gempa Bumi
+++++
Jabatan terakhir Soenarko diketahui merupakan Inspektur Jenderal TNI AD, yang bertugas lakukan penyelidikan dan penyidikan.
"Saya tahu garis komando di Polri dan TNI. (Kasus Sambo) kuncinya ada di Kapolri, periksa berani atau tidak?," tegasnya.
"Pemegang otoritas tertinggi di Polri itu Kapolri, tidak boleh ada lagi pihak lain yang mengendalikan kecuali Presiden," ujarnya.
Menurutnya, jika ada anggota DPR atau LSM berbicara dalam suatu kasus itu hanya bersifat saran.
"Bisa diterima atau tidak (sarannya) itu pertimbangan Kapolri," ucap Soenarko.
BACA JUGA: Giliran AKBP Jerry Raymond Resmi Dipecat Polri
+++++
"Jadi menurut saya Kapolri ikut bertanggung jawab dan boleh dikatakan ikut bersalah, kenapa tidak? masa ada Satgasus apa yang dikerjakan Kapolri tidak tahu. Gak percaya saya" sambungnya.
Soenarko kemudian menyikapi peran Ferdy Sambo saat menjabat sebagai Kadiv Propam.
"Kadiv Propam bisa nerobos masuk ke saerahnya Polda-polda tertentu, dan Kapoldanya gak berani atau diam saja?,"tegasnya.
Harusnya Kapolda di setiap daerah bisa melaporkan Ferdy Sambo ke Kapolri Listyo Sigit.
"Kapolri ini ngapain Ferdy Sambo masuk ke sini atur-atur saya?," ucapnya.
BACA JUGA:BBM Bersubsidi Khusus Kendaraan Roda 2, Ombudsman RI Beri Komentar Menohok
+++++
Lantas Soenarko menduga ada indikasi Kapolda juga ikut 'bermain mata' dengan Sambo.
Kemudian mantan Danjen Kopassus ini menegaskan jika Listyo Sigit harus membersihkan tubuh Polri.
"Karena dia punya otoritas besar dari Presiden," tegasnya.
Kemudian Soenarko heran padahal Jokowi sudah peringatkan agar usut tuntas kasus Sambo sampai berkali-kali namun hingga kini masih menyisakan sejumlah kejanggalan.
"Presiden udah ngomong 4 kali, harusnya (cukup) ngomong sekali, dua kali keplak kepala Kapolri," tegasnya.
BACA JUGA:Setelah Kepulauan Mentawai, Giliran Pacitan Diguncang Gempa Bumi
+++++
"Diatasnya Kapolri kan Presiden, Presiden ngomong 4 kali kenapa gak dikerjakan?," sambungnya.
"Saya mengimbau kepada pak Kapolri, kalau gak berani ya cari minta ganti," sambungnya.
Soenarko juga meminta agar selogan 'Presisi' yang digaungkan Polri bisa benar-benar mengayomi masyarakat bukan hanya semboyan saja.
Pengusutan kasus Sambo ini memang memakan waktu yang cukup lama.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah sempat menanyakan Ferdy Sambo sebanyak dua kali soal keterlibatannya dalam kasus Brigadir J.
Pertanyaan itu diajukan Kapolri sesaat sebelum Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.
Kapolri menanyakan kejelasan soal keterlibatan Ferdy Sambo sebanyak dua kali untuk mempertegas semuanya.
"Karena memang di awal-awal saudara FS ini kan menceritakan peristiwa skenario yang terjadi di Duren Tiga itu yang terjadi kan tembak menembak. Dan itu disampaikan ke banyak orang, termasuk saya," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit, dikutip dari salah satu acara televisi swasta pada Kamis, 8 September 2022.
Listyo Sigit mengaku bahwa dirinya akan tetap memproses tegas apapun jawaban yang disampaikan Ferdy Sambo saat itu.
Meski tidak memberitahu jawaban Ferdy Sambo, tetapi ada indikasi bahwa FS menjawab terjadi insiden tembak menembak yang mana akhirnya skenario itu terbongkar salah.
"Sehingga pada saat itu saya menanyakan kepada yang bersangkutan, 'kamu jujur, kamu terlibat atau tidak?'. Saya tanyakan, dua kali saya tanyakan," tutur Kapolri.
Saya sampaikan karena saya akan proses sesuai dengan fakta jadi kalau kira-kira peristiwanya nggak seperti itu, ceritakan, tapi kalau memang seperti itu nanti kita lihat dan membuktikannya dengan fakta," tambahnya.
Selain itu Listyo Sigit juga mulai mencium bau-bau kejanggalan dari perkembangan kasus pembunuhan Brigadir J sejak awal.
Salah satu kejanggalan yang terlihat jelas adalah saat jenazah Brigadir J tidak boleh atau ada larangan untuk dimakamkan dengan cara kedinasan.
BACA JUGA:Gubernur Anies Resmikan Kampung Susun Kunir yang Telan Anggaran Sebesar Rp 13,1 Miliar
"Memang kemudian banyak muncul informasi-informasi kejanggalan ya, apalagi pada saat kemudian meledak dari keluarga Almarhum Yosua di Jambi karena waktu itu dilarang untuk dimakamkan secara kedinasan, dan itu kemudian menjadi membesar, sehingga kemudian kita putuskan pada saat itu untuk bentuk Timsus," pungkasnya.
"Timsus itu kita libatkan para pejabat utama Polri yang memang langsung saya libatkan Wakapolri, Irwasum, Kabareskrim, dan Kadiv, serta beberapa petugas yang memiliki intregritas," sambung Kapolri.
Sebelumnya Listyo Sigit Prabowo membongkar cara licik tersangka Ferdy Sambo untuk mengelabuinya dari sanksi hukum atas tindak pembunuhan berencana terhadap Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
BACA JUGA:Isi Surat Deolipa untuk Kapolri, Singung Soal Tidak Ditahannya Putri Candrawathi
+++++
Bahkan, kata Listyo Sigit, Ferdy Sambo sampai mengucapkan kata 'sumpah' sambil bercucuran air mata, padahal apa yang dikatakannya tidak benar soal kasus pembunuhan Brigadir J.
Menurutnya, usaha Irjen Ferdy Sambo untuk menutupi kasus pembunuhan berencana almarhum Brigadir J, sangat kuat.
"Dari awal, Ferdy Sambo sudah memikirkan skenario yang dibuatnya, sehingga polisi kesulitan mengusut tuntas, seperti sekarang terkait motif menjadi tak jelas," kata Kapolri Listyo Sigit dalam acara Satu Meja The Forum Spesial yang disiarkan salah satu TV Nasional, Rabu 7 September 2022 malam.
Listyo Sigit menceritakan saat Ferdy Sambo menemuinya usai peritiwa penembakan Brigadir J, ia meminta mantan Kadiv Propam itu agar menceritakan hal sejujurnya terkait kematian anak buahnya di rumah dinas Duren Tiga.
"Saya tanya ke yang bersangkutan 'kamu jujur, kamu terlibat atau tidak'," tanya Kapolri ke Sambo
Ferdy Sambo sembari berlinang air mata mengatakan apa yang ia sampaikan benar adanya.
"Ferdy Sambo juga sampai berani mengucapkan sumpah di depan Kapolri," ucapnya.
"Dia bersumpah, sampai beberapa kali saya tanyakan," imbuhnya.