Polri Ditagih Pakaian Brigadir J, Kamaruddin: Noda Darah Jadi Petunjuk Pembuktian Kasus

Rabu 03-08-2022,00:14 WIB
Reporter : Ahmadineza
Editor : Ahmadineza

“Jelas ya peluru tembus kepala, leher di dada sama di pergelangan. Ini kenapa ada luka, kenapa patah patah. Kemudian di kaki sebelah kiri lebam dan ada resapan darah. Kita belum tahu apakah itu akibat hasil autopsi pertama atau termasuk dari unsur penganiayaan,” paparnya.

BACA JUGA:Komnas Perempuan Ungkap Alasan Istri Ferdy Sambo Hingga Saat Ini Masih Bungkam 

Selanjutnya pankreas tidak ditemukan lagi. Tidak tampak atau tidak ditemukan demikian juga kantong kemih.

“Itu sementara sedangkan yang lain seperti ginjal itu dipotong untuk diuji di demikian juga organ-organ lainnya diambil untuk otak ditemukan di bagian dada,” jelasnya.

+++++

Insiden polisi tembak polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo kini seluruhnya ditangani oleh Bareskrim Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum).

Baku tembak terjadi antara Brigadir J dan Bharada E di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat 8 Juli 2022.

BACA JUGA:Terungkap! Persoalan CCTV Komplek Rumah Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo: Mungkin yang Dimaksud..

Dalam kasus tersebut Bharada E dilaporkan menggunakan senjata api jenis Glock 17 dan Brigadir J jenis HS 16.

Bharada E dilaporkan menembakkan lima peluru tersisa 12 peluru, sedangkan Brigadir J memuntahkan tujuh peluru tersisa sembilan peluru di senjata apinya.

Kasus ini menyisakan kejanggalan, karena Brigadir J tewas dengan tujuh luka tembak, selain itu ada luka-luka lain diduga akibat penganiayaan. 

Kemudian adanya upaya melarang pihak keluarga membuka peti jenazah, adanya diretas-nya ponsel pihak keluar Brigadir J, serta pernyataan Polri yang terlambat dari peristiwa yang menggegerkan publik.

Kategori :