Boris Jhonson resmi mundur sebagai PM Inggris|ilustrasi|@borisjhonsonuk
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dikabarkan mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif, yang artinya akan mundur dari jabatannya sebagai PM.
Pengumuman itu disampaikan Johnson ke publik pada hari ini, Kamis 7 Juli 2022 waktu setempat di Downing Street No.10.
Dalam pidatonya, Johnson mengaku sangat menyesal lantaran tidak dapat merampungkan dan mensukseskan berbagai proyek yang belum selesai. Ia juga mengaku sedih harus menyerahkan jabatan PM yang menurutnya pekerjaan terbaik di dunia.
"Saya menyesal karena tidak dapat sukses dalam berargumen dan sangat sakit rasanya tak bisa melihat begitu banyak ide dan proyek selesai," kata Johnson dalam pidatonya.
"Saya ingin memberi tahu Anda semua betapa sedihnya saya menyerahkan pekerjaan terbaik ini. Tapi ya, sesuatu tidak selalu berjalan seperti yang kita harapkan," sambungnya.
BACA JUGA:Pemprov DKI Berencana Ingin Salurkan Daging Kurban dalam Bentuk Kemasan Kaleng
+++++
Kendati begitu, Boris akan tetap duduk sebagai pemimpin pemerintahan Inggris sampai musim gugur mendatang.
Tepatnya, sampai ketua baru Partai Konservatif resmi terpilih.
"Saya akan tetap bekerja sampai ada pemimpin baru," ujarnya.
Kabar pengunduran diri Boris Johnson mengemuka setelah setidaknya 53 menteri dan pejabat pemerintahan Inggris mundur.
Bahkan Menteri Keuangan Nadhim Zahawi, yang baru sehari menjabat, menulis surat desakan agar Boris lengser dari jabatannya.
"Perdana menteri akan membuat pernyataan resmi kepada masyarakat hari ini," begitu pernyataan Juru Bicara Kantor Perdana Menteri Inggris, Kamis pagi waktu setempat.
BACA JUGA:Ramai Dugaan Kasus Penyelewengan Dana ACT, Abu Janda Bikin Video Parodi Begini