Respect! Dapat Pengakuan dari Inggris, Kanada dan Australia Sebagai Negara, Presiden Palestina Memberi Apresiasi: Ini Merupakan Langkah Penting!

Respect! Dapat Pengakuan dari Inggris, Kanada dan Australia Sebagai Negara, Presiden Palestina Memberi Apresiasi: Ini Merupakan Langkah Penting!

Palestina-ilustrasi-Pixabay

 POSTINGNEWS.ID --- Presiden Palestina, Mahmud Abbas, menyampaikan apresiasinya atas keputusan bersejarah yang diumumkan oleh tiga negara barat, yakni Inggris, Kanada, dan Australia.

Ketiga negara tersebut secara resmi mengakui keberadaan Palestina sebagai negara berdaulat pada hari Minggu, 21 September 2025.

Dalam pernyataan resminya, Abbas menegaskan bahwa dukungan ini menjadi harapan baru bagi rakyat Palestina yang telah lama mendambakan keadilan.

"Ini merupakan langkah penting dan perlu menuju tercapainya perdamaian yang adil dan abadi sesuai dengan legitimasi internasional," jelasnya, dilansir dari AFP, pada hari Minggu, 21 September 2025.

BACA JUGA:Ketua PPI Bilang, 'Absennya' Gibran di Acara Pelantikan Menteri itu Gak Wajar, Waketum Projo: Sudah Izin Presiden, Ada Kegiatan Lain

Menurut Abbas, pengakuan itu tidak hanya sebatas simbol politik, tetapi juga membuka jalan untuk mengakhiri konflik panjang dengan Israel.

Ia menyebut, keputusan negara-negara barat tersebut menjadi penguat posisi Palestina di mata dunia internasional.

Langkah itu, kata Abbas, memberi tekanan lebih besar kepada Israel agar menghentikan agresi militer dan membuka pintu bagi solusi dua negara.

Dalam pernyataannya, Abbas juga menyinggung upaya pemerintah Palestina saat ini yang berfokus pada gencatan senjata di Gaza.

BACA JUGA:Panas! Diduga Cemburu Buta ke Istri, Seorang Suami Bakar Rumah Kontrakan Keluarganya di Jaktim

Ia menekankan bahwa pertempuran yang terus berlangsung hanya memperburuk penderitaan rakyat sipil.

Abbas pun menyerukan agar proses penghentian perang dapat segera disepakati bersama.

"Prioritas saat ini adalah mencapai gencatan senjata, mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan, mengamankan pembebasan semua sandera dan tahanan, memastikan penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza, memungkinkan negara Palestina untuk memikul tanggung jawab penuh, memajukan pemulihan dan rekonstruksi, serta menghentikan aktivitas permukiman dan kekerasan pemukim," sambungnya.

Selain itu, Abbas menilai pembebasan sandera dan tahanan merupakan salah satu kunci penting dalam menciptakan stabilitas baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News