Inggris-Australia Akhirnya Akui Negara Palestina, Menteri Israel: Segera Kami Balas!

Menteri Israel komentari pengakuan negara Palestina-VOA Indonesia-
POSTINGNEWS.ID --- Peta politik global kembali bergejolak. Tiga negara barat—**Inggris, Kanada, dan Australia**—resmi mengumumkan pengakuan terhadap **negara Palestina**.
Langkah bersejarah ini dipandang sebagai terobosan besar di jalur diplomasi internasional. Namun di sisi lain, keputusan tersebut langsung memicu **kemarahan Israel**, khususnya dari kubu sayap kanan.
Tiga Negara Barat Beri Pengakuan, Israel Langsung Geram
Keputusan Inggris, Kanada, dan Australia dianggap sebagai simbol dukungan kuat terhadap aspirasi Palestina yang selama puluhan tahun memperjuangkan kemerdekaan penuh. Bagi banyak pihak, pengakuan ini adalah tonggak baru yang bisa memperkuat posisi Palestina di mata dunia.
BACA JUGA:Eks Mendag Era Jokowi Digadang Jadi Ketum PPP, Rommy: Sudah 3 Kali Diajak Gus Yasin
Namun, tidak demikian bagi Israel. Para pejabat sayap kanan di pemerintahan Perdana Menteri **Benjamin Netanyahu** bereaksi keras. Mereka menilai pengakuan tersebut justru mengancam eksistensi Israel di kawasan.
Ben Gvir Ancam Balasan: “Kedaulatan Segera di Yudea dan Samaria”
Menteri Keamanan Nasional Israel, **Itamar Ben Gvir**, jadi salah satu yang paling vokal. Dalam pernyataannya, ia menilai langkah tiga negara barat itu **harus dihadapi dengan tindakan cepat dan tegas**.
“Pengakuan oleh Inggris, Kanada, dan Australia atas negara Palestina membutuhkan balasan segera: penerapan kedaulatan cepat di Yudea dan Samaria, serta pembubaran penuh Otoritas Palestina,” kata Ben Gvir, dikutip AFP, Senin (22/9/2025).
Bagi Israel, istilah **Yudea dan Samaria** merujuk pada wilayah **Tepi Barat**—salah satu titik konflik paling panas antara Israel dan Palestina. Status wilayah ini hingga kini masih jadi sengketa berkepanjangan.
BACA JUGA:Jawa Barat Juara Keracunan MBG, JPPI: Ini Bukan Nasi Basi, tapi Sistem yang Basi
Ben Gvir bahkan berjanji akan membawa proposal resmi ke rapat kabinet Israel agar Tepi Barat sepenuhnya masuk dalam kedaulatan Israel.
Smotrich Tekan Netanyahu: “Waktunya Sekarang!”
Nada keras juga datang dari Menteri Keuangan Israel, **Bezalel Smotrich**. Ia terang-terangan menekan Netanyahu untuk segera **mengambil langkah strategis**.
Dalam pernyataannya di platform X, Smotrich menegaskan bahwa era di mana negara lain bisa ikut campur dalam masa depan Israel sudah berakhir.
“Masa-masa ketika Inggris dan negara-negara lain menentukan masa depan kita sudah berakhir. Mandat telah berakhir, dan satu-satunya respons terhadap langkah anti-Israel ini adalah kedaulatan penuh atas tanah air bersejarah Yahudi di Yudea dan Samaria, serta menghapus selamanya kebodohan negara Palestina dari agenda,” ujarnya.
Smotrich bahkan mengeluarkan semacam ultimatum kepada Netanyahu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News