Kritik Ijazah Jokowi Dibalas 'Giveaway' Tambang? Ide Gila Farhat Abbas Bikin Kapolri Melongo!

Rabu 10-12-2025,17:30 WIB
Reporter : Reynaldi
Editor : T. Sucipto

POSTINGNEWS.ID ---  Plot Twist Drama Ijazah yang Nggak Ada Matinya Sobat, kalau kamu pikir drama sinetron itu paling njelimet, berarti kamu belum ngikutin polemik dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Jokowi. Isu yang harusnya masuk ranah hukum ini tiba-tiba belok tajam ke ranah "loker" alias lowongan kerja. Pelakunya siapa lagi kalau bukan pengacara kondang yang hobi bikin statement kontroversial, Farhat Abbas.

Di saat kubu kritikus sibuk menuntut pembuktian dokumen, Farhat justru datang dengan angle yang bikin dahi berkerut tapi juga bikin senyum kecut. Dia nggak bahas pasal pidana atau perdata, tapi malah menyarankan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buat jadi "HRD dadakan". Targetnya? Para tokoh vokal kayak Roy Suryo, Eggi Sudjana, sampai Dokter Tifa.

Solusi "Kenyang = Diam"? Dalam video yang baru-baru ini viral dan sukses mengaduk emosi netizen, Farhat melontarkan ide yang bisa dibilang savage abis. Dia meminta Kapolri memanggil para kritikus tersebut bukan untuk diperiksa, tapi untuk dicarikan kerjaan!

BACA JUGA:Farhat Abbas Minta Wali Kota Bandung Usir Syahnaz dari Bandung Usai Skandal Perselingkuhan antara Syahnaz dan Rendy Kjaernett

"Secara ekonomi nih, Pak Kapolri panggil Roy Suryo, panggil Eggi Sudjana, panggil Tifa... Tolong carikan pekerjaan mereka, buat makan," celetuk Farhat dengan gaya khasnya, Rabu (10/12/2025).

Kalimat ini jelas bukan sekadar saran biasa. Ini adalah sindiran tingkat dewa yang seolah-olah membingkai bahwa motif para kritikus itu ribut melulu adalah karena "kurang kegiatan" atau faktor ekonomi. Farhat seakan bilang: "Kalau perut kenyang, pasti mulut diam." Pedas banget kan logikanya?

Seret Nama Bahlil dan Bagi-Bagi Tambang Nggak berhenti di situ, imajinasi Farhat soal solusi konflik ini makin liar. Dia sampai membawa nama Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Menurut Farhat, daripada Roy Suryo dkk sibuk ngulik ijazah yang berpotensi bikin mereka masuk penjara, mending dikasih jatah tambang aja.

BACA JUGA:Farhat Abbas Anjurkan Gibran Rakabuming Nikmati Kekuasaan Jokowi: 'Ayo Mas, Layang-Layang Lagi di Atas'

"Kalau perlu Bahlil, kasihlah tambang mereka kan, ya kan, tolong bangun tambang," lanjutnya.

Farhat juga menyarankan agar para tokoh yang dia sebut "mantan menteri dan pengacara hebat" ini dijadikan komisaris atau pengawas proyek. Dalihnya sih mulia, biar mereka bisa mengawasi korupsi. Tapi di telinga publik, ini terdengar seperti normalisasi praktik bagi-bagi jabatan buat meredam suara kritis. Kritik dibungkam dengan cuan? Waduh, bahaya nih kalau jadi tren!

Ancaman Halus di Balik Saran "Sayang Teman" Meski nadanya kayak lagi bercanda atau ngasih solusi, Farhat menyelipkan peringatan keras. Dia bilang sarannya ini serius karena dia "sayang" sama teman-temannya itu. Dia nggak mau lihat Roy Suryo atau Eggi Sudjana berakhir di balik jeruji besi cuma gara-gara ngurusin ijazah orang.

BACA JUGA:Viral Kasus TikTokers Bima, Farhat Abbas Ngaku Tak Suka dengan Kelakuannya: 'Mulut-Mulut Banci Salon'

"Ngapain ngurus yang membuat kalian masuk penjara," tegas Farhat. Ini jelas psywar. Farhat ingin menegaskan kalau isu ijazah ini adalah jalan buntu yang ujungnya cuma kriminalisasi, jadi mending putar balik dan cari duit aja.

Kubu Roy Suryo: "Kami Butuh Bukti, Bukan Gaji!" Tentu saja, logika "cuan" ala Farhat ini ditolak mentah-mentah sama kubu seberang. Pengacara Ahmad Khozinuddin, yang membela Roy Suryo Cs, langsung pasang badan. Dia menegaskan kalau inti masalah ini adalah integritas dan kejujuran, bukan soal perut lapar.

Menurut Ahmad, polemik ini nggak bakal kelar cuma dengan testimoni, apalagi sogokan jabatan. Satu-satunya cara buat "membungkam" kritik adalah dengan pembuktian formal. Ahmad menantang Jokowi buat melakukan hal simpel yang sayangnya sampai sekarang dinilai susah banget dilakukan: Tunjukkan ijazah aslinya ke publik secara live.

Kategori :