”Aparat melepaskan gas air mata di depan kampus Unisba. Kemudian, gas tertiup angin ke arah parkiran Unisba,” katanya.
BACA JUGA:Luka di Kepala, Limpa Rusak, dan Igauan Minta Ampun, Misteri Kematian Mahasiswa Unnes
Sementara itu, Di lokasi kejadian, kaca gedung pecah, diduga terkena proyektil selongsong gas. Tim keamanan kampus bahkan menemukan lebih dari 40 selongsong dan botol gas air mata.
”Ada 12 mahasiswa yang menjadi korban karena terkena gas air mata,” ujar Kepala Unit Keamanan Kampus Unpas, Rosid.
Menurut Rosid, kericuhan bermula saat aparat berpatroli di sekitar kampus dan mendapati kerumunan mahasiswa di depan pagar. Aksi membakar ban yang disebut sebagai bentuk protes berujung pada pembubaran paksa. Gas air mata meluncur deras, memaksa lebih dari 100 mahasiswa lari kocar-kacir masuk ke kampus, menyelamatkan diri ke dalam ruang-ruang kelas dan lorong.
”Lebih dari 40 selongsong gas air di area kampus. Saat terjadi serangan, aparat tidak memasuki area kampus,” kata Rosid.
Serangan serupa juga diduga terjadi di depan Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), yang letaknya berdekatan. Dua kampus, dua ruang pendidikan, dua titik trauma yang belum pulih.