Ia kemudian mendapatkan rujukan untuk bertemu ahli saraf pada bulan Mei.
Meski demikian, kondisinya makin mengkhawatirkan karena ia sempat pingsan dan mengalami muntah berulang.
Saudaranya lalu mendesak agar ia melakukan MRI lebih cepat pada April 2025.
Hasil pemeriksaan MRI menunjukkan adanya massa besar di lobus frontal otaknya.
Dokter kemudian menyatakan bahwa Nikita menderita meningioma, yakni tumor otak jinak.
“Saya hancur, butuh waktu lama untuk mencapai titik ini. Saya terkejut melihat betapa besarnya (tumor itu),” sambungnya.
“Dan semua benda putih ekstra di sekitarnya pada hasil pemindaian membengkak, yang menyebabkan tekanan di kepala saya,” tuturnya.
Setelah pemeriksaan mendalam, ia dirujuk ke Rumah Sakit King's College di London.
Ahli bedah saraf menjelaskan bahwa operasi adalah pilihan terbaik untuk mencegah kerusakan lebih parah.
“Mereka tidak tahu apa itu saat itu. Tetapi semakin lama kami membiarkannya, semakin besar kerusakan yang bisa ditimbulkannya,” jelasnya.
Pada 22 April 2025, Nikita menjalani operasi pengangkatan tumor selama empat jam.
Dokter menduga tumor tersebut sudah tumbuh selama lebih dari 20 tahun.
BACA JUGA:Penderita Gerd Merapat! Nih 4 Minuman yang Bisa Jadi Pengganti Kopi, Lebih Aman di Lambung!
Kini Nikita telah pulih dan migrain yang selama ini menyiksanya tidak lagi muncul.